EMBRACING THE NEW DYNAMICS
Dengan perkembangan pasar global dan domestik yang membawa pelaku usaha dan industri ke dalam berbagai situasi baru, dibutuhkan berbagai upaya tambahan yang dapat mendukung proses adaptasi atas situasi dan kondisi yang berbeda tersebut. Memahami kapabilitas internal, nilai-nilai yang dimiliki dan target akhir yang akan dicapai, selain melakukan analisa yang efektif pada perkembangan pasar dan ekonomi, dapat menjadi aspek kunci dalam menghadapi tantangan dan meraih kesempatan.
Dengan sejarah panjang dan pengalaman di sektor dan industri terkait, United Tractors (“Perseroan”) tetap fokus mengoptimalkan kapabilitasnya agar dapat memberi solusi menyeluruh, terus berinovasi, melakukan diversifikasi portofolio, dan mengoptimalkan perluasan rantai nilai, walau menghadapi tantangan seperti saat ini. Untuk itu, Perseroan tetap teguh melangkah dalam mempertahankan pangsa pasar dan merangkul pertumbuhan di masa depan terlepas dari perubahan dinamika di pasar.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Berhasil Mempertahankan Posisi sebagai Pemimpin Pasar di Sektor Alat Berat Indonesia
Perseroan telah memiliki arah strategis yang jelas dalam mencapai keberlanjutan usaha jangka panjang, terutama melalui berbagai upaya peningkatan efisiensi, efektivitas, daya saing, serta eksplorasi kegiatan usaha baru. Secara keseluruhan, pendapatan Perseroan tercatat mengalami penurunan. Pendapatan bersih konsolidasi pun turun sebesar 7% menjadi Rp49,3 triliun, dibandingkan Rp53,1 triliun pada 2014. Ekonomi yang melambat dan penurunan harga batu bara dunia berdampak pada sebagian besar pilar bisnis Perseroan.
Secara operasional, Perseroan berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di sektor alat berat Indonesia di tengah persaingan pasar yang ketat dan menurunnya jumlah total penjualan Komatsu yang sebagian besar disebabkan melambatnya kondisi pasar berbagai sektor industri terkait. Namun demikian, Perseroan mencatat adanya peningkatan pendapatan dari pertumbuhan penjualan suku cadang dan layanan pemeliharaan alat berat.
Selain itu, penurunan harga batu bara dunia yang terus berlanjut menyebabkan United Tractors melakukan pengujian penurunan nilai atas properti pertambangan dan aset terkait lainnya dan membukukan kerugian penurunan nilai tersebut pada triwulan keempat 2015, sehingga laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp3,9 triliun, turun 28% dari Rp5,4 triliun pada 2014. Dengan fokus utama untuk meningkatkan efisiensi, berbagai upaya telah dilakukan dalam operasional perusahan, yaitu melalui penerapan program cost down, peningkatan produktivitas, manajemen alat berat dan penyesuaian alokasi sumber daya.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Per 31 Desember 2015, aset Perseroan tercatat sebesar Rp61,7 triliun, meningkat 2% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp60,3 triliun. Peningkatan aset terutama
karena peningkatan kelompok aset lancar sebesar 17% dibandingkan tahun 2014 menjadi Rp39,3 triliun. Sementara aset tidak lancar dan aset tetap mengalami penurunan masing-masing sebesar 25% dan 7% dibandingkan tahun 2014.
Ekuitas
Pada akhir tahun 2015 modal Perseroan meningkat 2% atau Rp720,7 miliar menjadi Rp39,3 triliun dari posisi Rp38,5 triliun di tahun 2014. Peningkatan modal berasal
dari saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp874,4 miliar dibanding tahun 2014 menjadi Rp25,1 triliun. Selain itu peningkatan modal juga berasal dari selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan sebesar Rp502,3 miliar dari posisi tahun 2014 menjadi Rp2,3 triliun pada tahun 2015.
Pendapatan Usaha – Bersih
Pada tahun 2015, pendapatan bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp49,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp53,1 triliun.
Marjin Laba Bruto
Penurunan pendapatan usaha bersih berdampak pada penurunan laba kotor Perseroan tahun 2015 sebesar 3% atau Rp368,1 miliar menjadi Rp11,7 triliun dibanding
tahun 2014 sebesar Rp12,1 triliun. Melalui implementasi strategi efisiensi dan penguatan mata uang US Dollar yang menguntungkan, Perseroan mencatat peningkatan margin laba kotor menjadi 23,7% pada tahun 2015, dibandingkan tahun 2014 sebesar 22,7%.
RENCANA STRATEGIS
Rencana pemerintah meningkatkan kondisi berbagai sarana dan prasarana akan berimbas pada pertumbuhan di sektor lainnya. Untuk itu, Perseroan mengantisipasi akan adanya pertumbuhan di pilar Industri Konstruksi, serta di bisnis baru lainnya yang Perseroan miliki, yaitu proyek pembangkit listrik dan pertambangan mineral, seperti tambang emas, selain tetap mempersiapkan diri dalam merespon peluang yang mungkin ada. Dengan sinergi yang kuat antar anak perusahaan dan dengan Grup Astra, Perseroan berharap agar dapat terus mengoptimalkan kemampuan Perseroan melalui penerapan prinsip 3C, yaitu Cross-Selling, Cross- Competence dan Cross Function.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id