PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)

PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO) Laporan Tahunan 2016

SEIZING OPPORTUNITIES, OVERCOMING CHALLENGES

Menjawab tantangan adalah bagian dari seni manajemen. Kemampuan untuk memetakan tantangan dan menjadikannya sebagai peluang justru akan membawa organisasi Perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. Menghadapi tantangan situasi pasar sektor Mineral dan Batu bara serta Migas dan Sistem Pembangkit yang kurang menggembirakan, PTSI justru mengupayakan peluang pertumbuhan dari sektor lainnya, Infrastruktur, yang memang sedang mengalami perkembangan luar biasa pasca kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah. Tema “Seizing Opportunities, Overcoming Challenges” atau “Memperluas Peluang, Menjawab Tantangan” terasa begitu tepat untuk menggambarkan upaya PTSI dalam menjawab tantangan yang ada. Melalui strategi perluasan peluang sektor yang ada, PTSI akan berupaya untuk terus meningkatkan level kompetensinya dan membawa organisasi Perusahaan untuk dapat mengoptimalkan potensinya.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Pendapatan Usaha PTSI Mencatat Pencapaian Rp848,61 Miliar

Pendapatan Usaha PTSI mencatat pencapaian Rp848,61 miliar atau 88,94% dari anggarannya sebesar Rp954,12 miliar. Sementara Laba Bersih Tahun Berjalan mencapai Rp89,80 miliar atau 89,67% dari anggarannya yang sebesar Rp100,15 miliar. Adanya deviasi pada kedua indikator kinerja usaha tersebut disebabkan captive market PTSI, yaitu sektor bisnis Migas dan Sistem Pembangkit serta Mineral dan Batu bara sebagai penyumbang pendapatan PTSI belum juga menunjukkan momentumnya untuk kembali.

Belum membaiknya harga minyak bumi menyebabkan banyak korporasi merevisi kebijakan belanja operasi sektor Migas dan melakukan penundaan, pemotongan, dan pembatalan proyek. Di sektor Mineral dan Batu Bara, penurunan produksi dan penurunan Harga Batu bara Acuan (HBA) di tahun 2014 dan 2015 masih terus berlangsung hingga akhir tahun 2016, yang menyebabkan produsen melakukan efisiensi biaya produksi dan berdampak pada penurunan harga survey QnQ Batu bara.

Sektor bisnis Migas dan Sistem Pembangkit mencatat pencapaian 87,18%, sementara sektor Mineral dan Batu bara mencapai 84,56% dari target anggaran tahun 2016. Demikian pula dengan sektor bisnis Penguatan Institusi Kelembagaan yang juga mencatat pencapaian di bawah anggaran sebesar 86,52%. Sedangkan sektor bisnis Infrastruktur pencapaian di atas anggaran sebesar 107,10%. Pemotongan, penundaan, dan pembatalan proyek-proyek APBN di tahun 2016 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hilangnya potensi pendapatan dari kedua sektor tersebut.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan
Pendapatan Usaha Jasa di tahun 2016 sedikit di bawah realisasi tahun 2015, yaitu 0,15% dari Rp849,87 miliar menjadi Rp848,61 miliar.

Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
Perusahaan mencatat Laba Komprehensif Tahun Berjalan tahun 2016 sebesar Rp82,54 miliar. Adapun Laba Komprehensif Tahun Berjalan untuk tahun 2016 diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp82,01 miliar.

Liabilitas
Hingga 31 Desember 2016, Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan mencapai Rp149,73 miliar, turun 22,48% dari tahun 2015 yang sebesar Rp193,14 miliar. Liabilitas Jangka Panjang tahun 2016 mencapai Rp51,97 miliar, meningkat 10,61% dibandingkan Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan tahun 2015 yang sebesar Rp46,98 miliar, dimana peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan kewajiban imbalan pasca kerja.

Ekuitas
Hingga akhir tahun 2016, total Ekuitas Perusahaan Rp935,65 miliar, meningkat 7,77% atau Rp67,49 miliar dari Ekuitas tahun 2015 yang sebesar Rp868,16 miliar. Adanya Cadangan Umum Saldo Laba dari penyisihan laba Perusahaan di tahun 2015 menjadi faktor utama dari peningkatan Ekuitas Perusahaan di tahun 2016.

RENCANA STRATEGIS

Tahun 2017 akan menjadi tahun penuh tantangan, khususnya bagi perekonomian Indonesia. Prediksi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan jumlah investasi diharapkan mampu mendorong berbagai sektor bisnis yang mengalami stagnasi di tahun 2016. Optimisme ini juga tumbuh dalam organisasi PTSI. Menyambut tahun yang diwarnai dengan prospek positif akan peningkatan aktivitas ekonomi, PTSI memproyeksikan Pendapatan Usaha Jasa mencapai Rp1,11 triliun, tumbuh hingga 130,72% dibandingkan realisasi Pendapatan Usaha Jasa tahun 2016 yang sebesar Rp848,61 miliar.

Target Laba Bersih Tahun Berjalan mencapai Rp105,57 miliar, meningkat 117,56% dibandingkan realisasi Laba Bersih Tahun Berjalan 2016 yang sebesar Rp89,80 miliar. Proyeksi ini terutama didapatkan dari pertumbuhan ke-4 sektor bisnis yang dijalankan PTSI, khususnya terkait prospek perbaikan harga minyak dunia yang akan berpengaruh terhadap aktivitas operasional dari sektor-sektor bisnis yang dijalankan PTSI.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Non Listed (BNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
520
Kantor Akuntan Publik
Rama Wendra
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
surveyorindonesia,bumn,jasasurvei,verivikasi

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF