JEJAK LANGKAH TRANSFORMASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Sejarah perkebunan di Indonesia telah melalui proses panjang dalam industrialisasi agraris, mulai dari nasionalisasi atau pengambilalihan kepemilikan perkebunan besar dari negara asing kepada pemerintah Indonesia hingga menjadi Holding Perkebunan saat ini. Untuk sampai pada tercapainya tujuan, Holding perkebunan telah menapaki sejarah panjang. Holding perkebunan dengan seluruh dimensinya yang mencakup komunitas, perdagangan, industri dan areal perkebunan itu sendiri telah menorehkan sejarah dengan warna tersendiri dalam sejarah Indonesia.
Sedari rempah-rempah merupakan barang mewah kerajaan-kerajaan di dunia hingga komitmen perkebunan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan secara optimal dan berkelanjutan, Holding Perkebunan optimis mampu mewujudkan perusahaan perkebunan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima. Terbukti ketangguhan bio-industri perkebunan manakala krisis moneter melanda Indonesia, Perkebunan justru menjadi salah satu penopang penting bangsa Indonesia dalam menghadang krisis moneter. Bio-industri perkebunan memberikan manfaat tidak saja diperoleh dari ekspor (windfall profit) sebagai akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, tapi juga oleh petani di dalam negeri.
Peran penting perkebunan akan semakin meningkat di masa depan. Krisis energi dunia telah menempatkan posisi perkebunan pada tingkat yang sangat penting. Perkebunan tak lagi hanya terkait masalah pangan, tetapi kini perkebunan berada di persimpangan kepentingan antara makanan, bibit dan bahan bakar. Seluruh dinamika sejarah perkebunan menarik perhatian terutama dalam meletakkan dan meningkatkan peran di masa mendatang. Sejak dahulu sudah terlihat jelas bio-industri perkebunan dalam perekonomian kerakyatan yang mampu menyentuh setiap sendi-sendi kehidupan manusia.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Holding Perkebunan Membukukan Kerugian Konsolidasi Sebesar Rp1.387 Milyar
Sampai dengan Desember 2016, Holding Perkebunan membukukan kerugian konsolidasi sebesar Rp1.387 milyar yang merupakan kontribusi laba bersih dari PTPN III sebesar Rp567 milyar, PTPN IV sebesar Rp529 milyar, PTPN V sebesar Rp42 milyar, PTPN VI sebesar Rp5 milyar, PTPN XI sebesar Rp195 milyar, PTPN XII sebesar Rp41 milyar, PT KPBN sebesar Rp4 milyar dan PT Bio Industri Nusantara Rp0,28 milyar serta kerugian dari PTPN I sebesar Rp87 milyar, PTPN II sebesar Rp307 milyar, PTPN VII sebesar Rp547 milyar, PTPN VIII sebesar Rp377 milyar, PTPN IX sebesar Rp304 milyar, PTPN X sebesar Rp156 milyar, PTPN XIII sebesar Rp658 milyar, PTPN XIV sebesar Rp138 milyar dan PT Riset Perkebunan Nusantara Rp162 milyar. Kerugian tersebut sebagian besar merupakan akibat adanya penurunan nilai (impairment) sebesar Rp1.227 milyar yang disebabkan oleh nilai aset produktif yang tidak sesuai dengan potensi manfaat yang akan diperoleh dari aset tersebut.
Pencapaian Produktivitas TBS Kelapa Sawit Sebesar 16,54 ton/ha atau 95,57% dari RKAP
Secara keseluruhan capaian realisasi produksi tahun 2016 masih dibawah RKAP maupun periode yang sama tahun lalu. Pencapaian produktivitas TBS kelapa sawit sebesar 16,54 ton/ha atau mencapai 95,57% dari RKAP (RKAP sebesar 17,31 ton/ha) dan mencapai 90,95% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 (sebesar 18,19 ton/ha). Hal ini antara lain disebabkan oleh kurangnya pemeliharaan tanaman, kerusakan pabrik yang mengakibatkan losis dan adanya pencurian. Pencapaian produksi karet kering kebun sendiri sebesar 140.725 ton di atas capaian RKAP dan tahun 2015 masing-masing 100,53 % (dari RKAP sebesar 139.986 ton) dan 109,65% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 128.338 ton.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Total Aset Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) tahun 2016 mencapai Rp111.962,9 miliar, meningkat 2,7% dari tahun 2015 yang dibukukan sebesar Rp109.024,4 miliar. Peningkatan total aset disebabkan oleh bertambahnya aset lancar.
Liabilitas
Total liabilitas pada tahun 2016 adalah sebesar Rp60.841,3 miliar atau naik 8,9% dari total Liabilitas tahun 2015 sebesar Rp55.849,0 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka panjang.
Ekuitas
Total ekuitas menurun sebesar 3,9% menjadi Rp51.121,5 miliar per 31 Desember 2016 dari Rp53.175,4 miliar pada tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan ekuitas lainnya.
Pendapatan
Pendapatan Perusahaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 6,4% menjadi Rp33.897,2 miliar dari Rp36.212,1 miliar pada tahun 2015. Penurunan ini disebabkan berkurangnya volume kapasitas produksi akibat dari bencana la-Nina yang menghambat produktivitas beberapa komoditas Perusahaan.
Laba Kotor
Sebagai akibat dari hal tersebut di atas, laba kotor meningkat menjadi Rp8.523,8 miliar pada 2016 dari Rp8.468,4 miliar pada tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan oleh menurunnya beban pokok penjualan.
RENCANA STRATEGIS
Prospek usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) ke depan tergambar dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2017, yang merupakan penjabaran dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) serta visi dan misi Perseroan. Proses penyusunan RKAP tahun 2017 telah melalui masukan dan diskusi dengan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan masukan/aspirasi Pemegang Saham.
RKAP Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah mendapat persetujuan Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tahun 2017. Dewan Komisaris menilai bahwa RKAP tahun 2017 telah mencerminkan prospek usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sejalan dengan dinamika dan perkembangan bisnis dan bidang usaha yang dijalankan Perseroan serta program transfromasi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) beberapa tahun ke depan. Intinya, program transformasi yang tengah dan terus berjalan merupakan program dan inisiatif Perseroan selaku holding yang dijalankan secara terencana, sistematik, dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi, dan strategi yang diterapkan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id