PT PELITA AIR SERVICE

PT PELITA AIR SERVICE Laporan Tahunan 2015

OVERCOMING THE CHALLENGES FOR SURVIVAL

Tahun 2015 merupakan tahun penuh dengan tantangan, bukan hanya untuk perekonomian secara global, namun juga dalam industri yang dijalankan oleh PT Pelita Air Service (“Perseroan”). Tema “Mengatasi Tantangan untuk Bertahan” dipilih sebagai tema laporan tahunan 2015 karena laporan ini menjelaskan semua upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk mengatasi tantangan yang ada dalam tahun tersebut melalui “Program Turn Around”. Program ini secara garis besar terdiri dari efisiensi, assets alignment, dan diversifikasi bisnis. Perseroan percaya bahwa dengan mengintegrasikan seluruh kekuatan dan memfokuskan pada ketiga poin utama tersebut, tahun 2015 akan menjadi titik awal bagi Perseroan untuk mengambil lompatan demi perbaikan lebih lanjut. Perseroan berkomitmen untuk selalu memberikan kinerja yang optimal apapun tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.

Ilustrasi segitiga sebagai elemen utama pada desain menunjukan semangat untuk merumuskan sebuah strategi yang tajam dalam menembus tantangan yang dihadapi. Semangat tersebut juga ditunjukkan dalam foto yang dipilih pada sampul yang menggambarkan kesiapan tim internal untuk menerapkan strategi dalam menghadapi tantangan untuk tetap dapat bertahan serta tetap optimis dengan masa depan Perseroan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Penjualan Aset, sebanyak 17 Fixed Wing dan 6 Rotary Wing

Perseroan telah melakukan upaya efisiensi dengan melakukan relokasi kantor untuk keseluruhan divisi dari kantor pusat Abdul Muis ke Lapangan Terbang Pondok Cabe pada bulan April 2015. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi serta mengoptimalisasi kantor pusat Abdul Muis yang dapat disewakan sehingga Perseroan dapat meningkatkan pendapatan. Selain itu, Perseroan juga melakukan proses pelepasan atau penjualan beberapa aset yang dimiliki. Aset yang diusulkan untuk dilepas atau dijual sebanyak 23 (dua puluh tiga) yang terdiri dari 17 (tujuh belas) fixed wing dan 6 (enam) rotary wing.

Komersialisasi terhadap Lapangan Terbang Pondok Cabe

Selain itu, Perseroan juga akan melepas atau menjual asset berupa beberapa spareparts dan GSE. Pelepasan atau penjualan aset tersebut diharapkan dapat menurunkan beban operasional Perseroan yang tidak berimbang dengan tingkat produktivitas aset-aset tersebut. Selain itu, Perseroan juga melakukan program Pemutusan Hubungan Kerja Atas Permintaan Sendiri (PHK APS)dimana program tersebut menawarkan pekerja untuk melakukan pension dini dalam rangka efisiensi. Perseroan juga melakukan optimalisasi sumber daya manusia yang dimiliki melalui anak perusahaan, PT Indopelita Aircraft Services (PT IAS) untuk menangani Maintenance, Repair, Overhoul (MRO) turbin dengan fokus turbin yang dimiliki oleh Pertamina Group. Dan Perseroan juga memfokuskan upayanya untuk melakukan komersialisasi terhadap Lapangan Terbang Pondok Cabe untuk mengoptimalkan produktivitas asset yang dimiliki.

Perseroan dapat membukukan Pendapatan sebesar USD52.908.783

Perseroan dapat membukukan pendapatan sebesar USD52.908.783 dan penurunan beban usaha sebesar USD7.471.668 di tahun 2015. Sebagian besar target indikator kinerja keuangan tidak dapat tercapai seiring dengan semakin beratnya tantangan dari faktor eksternal di sepanjang tahun 2015. Pendapatan Perseroan di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar USD18.733.774 dan mampu mencapai 80% dari target yang telah ditetapkan dengan nilai realisasi sebesar USD52.908.783. Selain itu, laba perusahan di tahun 2015 menyentuh angka -USD15.603.134 yang tidak sesuai dengan target sebesar -105%.

Terkait target operasional, Perseroan berhasil merealisasikan perolehan jam terbang fixed wing sebesar 3,483 JTB atau tercapai sebesar 96% dari target yang telah ditetapkan. Sementara perolehan jam terbang rotary wing berhasil mencapai 5,673 JTB atau tercapai sebesar 94%. Hal tersebut menyebabkan perolehan pendapatan untuk fixed wing di tahun 2015 tercapai sebesar 87% dari target atau terealisasi sebesar USD17.998 juta dan pendapatan rotary wing di tahun 2015 tercapai sebesar 77% atau terealisasi sebesar USD26.218 juta. Tidak tercapainya target tersebut utamanya disebabkan oleh kurang optimalnya utilisasi jam terbang pada kontrak Pertamina karena terlambat operasi. Selain itu, Perseroan juga menanggung biaya sewa pesawat yang tidak menghasilkan pendapatan sepanjang tahun 2015, serta tidak terealisasinya 1 jenis pesawat ATR 42/72-500 untuk kontrak premier oil.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan
Pendapatan usaha Perseroan di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar USD18.733.774 atau 26,15% dari USD71.642.557 di tahun 2014 menjadi USD52.908.783.
Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya pendapatan sewa pesawat sebesar USD15.748.920 atau 24,61%, jasa perawatan pesawat terbang sebesar
USD593.682 atau 17,84%, jasa perawatan komponen sebesar USD2.580.227, jasa operator sebesar -USD94.950 atau 78,19%, dan tidak adanya pendapatan penerbangan reguler.

Laba Bersih
Hingga 31 Desember 2015, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar USD15.603.134, dimana laba bersih Perseroan menurun sebesar USD15.184.083 dari laba
bersih yang dibubukan di tahun 2014 sebesar USD419.051. Penurunan tersebut terjadi karena penurunan pendapatan yang cukup besar di tahun 2015.

Laba Komprehensif
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 31 Desember 2015 adalah sebesar -USD15.603.251 yang mengalami penurunan
sebesar USD15.183.911 dari USD419.340 di tahun 2014. Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali mengalami peningkatan dari
-USD289 di tahun 2014 menjadi USD117 di tahun 2015.

Jumlah Aset
Jumlah aset per 31 Desember 2015 menurun sebesar USD17.455.127 atau 19,39% dari USD90.019.555 di tahun 2014 menjadi USD72.564.428 di tahun 2015. Penurunan
tersebut utamanya disebabkan penurunan pada aset lancar sebesar 22,39% dan aset tidak lancar sebesar 16,43% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014.

Jumlah Liabilitas
Jumlah liabilitas per 31 Desember 2015 mengalami penurunan sebesar USD1.326.516 atau 3,80% dari USD34.905.175 di tahun 2014 menjadi USD33.578.659 di tahun 2015. Penurunan tersebut utamanya disebabkan adanya penurunan pada liabilitas jangka panjang sebesar 29,03% di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014.

Ekuitas
Per 31 Desember 2015, ekuitas Perseroan mencapai USD38.985.769 yang mengalami penurunan sebesar USD13.523.254 atau 25,75% dibandingkan dengan jumlah
ekuitas di tahun 2014 yaitu sebesar USD52.509.023. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan defisit sebesar USD15.603.252 atau 13,12% dari -USD118.921.034 di tahun 2014 menjadi -USD134.524.286 di tahun 2015.

RENCANA STRATEGIS

Melihat apa yang telah disusun dan dijalankan oleh Perseroan dari RKAP 2016, prospek usaha Perseroan ke depannya masih cukup baik seiring dengan efisiensi dan optimalisasi yang dilakukan serta terus jeli melihat setiap peluang dan memanfaatkan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya. Apa yang telah dilakukan oleh Perseroan di tahun 2015 melalui Turn Around program, diharapkan dapat mulai memberikan hasil di tahun 2016, sehingga Perseroan dapat memberikan kinerja yang lebih baik lagi daripada tahun 2015.

Pengembangan Lapangan Terbang Pondok Cabe diharapkan mampu memberikan prospek yang menjanjikan di tahun-tahun berikutnya. Sehingga, Perseroan dapat mengembangkan bisnisnya dan akan menciptakan sumber-sumber pendapatan yang baru untuk mendongkrak kinerja Perseroan. Selain itu, optimalisasi Sumber Daya Manusia yang dimiliki Perseroan dengan mengembangkan usaha dalam bidang maintenance dan repairment turbin yang bisa dilakukan untuk grup Pertamina dapat pula turut meningkatkan prospek usaha Perseroan di masa mendatang. Sehingga, secara keseluruhan benar-benar dapat merealisasikan Turn Around program sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan dan dapat memanfaatkan prospek usaha yang ada dengan sebaik-baiknya, maka Perseroan akan dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.