ADVANCING INITIATIVES FOR STRONGER INDONESIA
Mandiri Sekuritas terus mencatatkan berbagai kemajuan dalam perjalanannya bertransformasi dan menjadi perusahaan yang berkontribusi bagi perkembangan perekonomian Indonesia. Berbagai dinamika dan tantangan yang terjadi sepanjang tahun 2016 telah memacu Mandiri Sekuritas untuk terus memicu inovasi dan kreativitas.
Mandiri Sekuritas secara berkelanjutan telah bergerak menuju pemimpin pada industri Sekuritas melalui terobosan dan pengembangan yang inovatif. Sepanjang tahun 2016, inovasi merupakan kunci yang menjadikan Mandiri Sekuritas tetap tumbuh. Mandiri Sekuritas berkeyakinan penuh untuk tetap berdiri di garis terdepan dengan tujuan mengoptimalkan potensi pertumbuhan yang terus berkembang, sehingga dapat terus menghasilkan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta pada saat yang sama memberikan sumbangsih bagi pemberdayaan masyarakat dan Bangsa Indonesia.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Total Pendapatan Perusahaan sebesar Rp508,8 Miliar
Sinergi antara Perusahaan dengan induk Bank Mandiri di tahun 2016 telah menghasilkan kontribusi yang signifikan terhadap keseluruhan pendapatan operasional Perusahaan. Pendapatan sinergi yang diperoleh dari investment banking dan capital market pada tahun 2016 adalah sebesar Rp188,6 miliar (2015: Rp185,1 miliar) atau 37% (2015: 45%) dari total pendapatan keseluruhan sebesar Rp508,8 miliar (2015: Rp414 miliar). Pendapatan sinergi ini perlu terus ditingkatkan bersamaan dengan pendapatan nonsinergi yang menunjukkan daya saing Perusahaan.
Hal ini diperlukan sehingga Perusahaan dapat menghasilkan tingkat return on equity sebagaimana aspirasi optimis dari Pemegang Saham. Pencapaian jumlah nasabah retail pada akhir tahun 2016 sebanyak 57.959 (2015: 49.052) nasabah meningkat sebanyak 8.907 nasabah, atau tumbuh 1,8%. Pertumbuhan dan aktivasi nasabah retail masih menjadi tantangan besar untuk ditingkatkan oleh Perusahaan. Sementara itu nasabah korporasi/institusi pada akhir tahun 2016 adalah sebanyak 386 nasabah atau meningkat 5,46% dari tahun 2015sebanyak 366 nasabah.
Perusahaan memperoleh Laba Bersih sebesar Rp123,3 Miliar
Peningkatan signifikan terjadi pada pencapaian profitabilitas, dimana Perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp123,3 miliar, meningkat Rp108,6 miliar atau 740,9% dari Rp14,7 miliar di tahun 2015. Tahun 2016 juga diwarnai dengan perubahan kepengurusan dan pengangkatan kepemimpinan/leadership yang baru, dimana pada kurun waktu April sampai dengan Agustus terjadi pergantian 4 dari 5 Direksi, termasuk Direktur Utama. Tim Direksi yang baru telah mampu melakukan konsolidasi, transformasi organisasi dan proses kerja serta tata kelola Perusahaan yang secara keseluruhan berjalan baik, efektif, lancar dan terfokus, sekaligus mampu menangani permasalahan yang dihadapi Perusahaan sehingga dapat mencapai kinerja yang baik. Pemegang Saham juga mengangkat satu anggota Dewan Komisaris yang baru untuk mengimbangi pola pengawasan dengan pengembangan bisnis Perusahaan.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Aset Perusahaan meningkat Rp487,9 miliar atau 28,5% dari Rp1,7 triliun apabila dibandingkan dengan akhir tahun 2015. Peningkatan ini terkait dengan pos aset lancar, yaitu sebesar Rp486,8 miliar atau 34,2%. Komposisi aset tahun 2016 terdiri dari 86,9% aset lancar dan 13,1% aset tidak lancar.
Liabilitas
Jumlah liabilitas di tahun 2016 meningkat setelah terjadi penurunan nilai selama tiga tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 2015, jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp698,9 miliar dan akhir tahun 2016 meningkat menjadi Rp1,1 triliun. Peningkatan yang terjadi pada tahun 2016 sebesar Rp372,9 miliar atau 53,4% dari tahun 2015.
Ekuitas
Posisi nilai ekuitas meningkat sebesar Rp115,0 miliar atau 11,4% dari Rp1 triliun di akhir tahun 2015 menjadi Rp1,1 triliun di akhir tahun 2016. Peningkatan yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh akumulasi laba bersih tahun 2016. Komposisi ekuitas di tahun 2016 terdiri dari modal saham disetor 56,6%, saldo laba 43,4%, serta 0,1% terdiri dari kerugian belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek yang tersedia untuk dijual, selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing, dan kepentingan non-pengendali.
Pendapatan Usaha
Pendapatan Perusahaan diperoleh dari kegiatan perdagangan efek, manajer investasi, penjaminan emisi dan penjualan efek, jasa penasihat keuangan, pendapatan dividen dan bunga, (kerugian) keuntungan dari portofolio efek-neto, dan pendapatan lainlain. Realisasi pendapatan usaha yang dibukukan pada tahun 2016 sebesar Rp751,7 miliar, meningkat sebesar Rp141,5 miliar atau 23,2% dari Rp610,2 miliar di tahun 2015.
Laba Usaha
Laba usaha adalah laba kotor atau pendapatan usaha dikurangi oleh beban atas usaha tersebut. Laba usaha Perusahaan tercatat sebesar Rp170,3 miliar dengan gross profit margin sebesar 22,7%. Pencapaian laba usaha tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp118,2 miliar atau naik 226,9% dari laba usaha sebesar Rp52,1 miliar dan gross profit margin sebesar 8,5% di tahun 2015. Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 23,3% diikuti dengan peningkatan beban usaha yang menurun yaitu 4,2%.
RENCANA STRATEGIS
Dibandingkan tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan akan membaik dan mencapai 5,3%, seiring dengan meningkatnya kepercayaan pasar dan dunia usaha terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah. Pasar akan merespon positif khususnya berbagai kebijakan Pemerintah untuk memperbaiki kemudahan melakukan usaha, reformasi pajak dengan meningkatkan rasio pajak terhadap PDB, pembiayaan pembangunan infrastruktur, serta perbaikan pada kesejahteraan sosial maupun produktivitas kerja di segala bidang.
Beberapa sektor industri memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan di tahun 2017, antara lain sektor energi, infrastruktur, kelautan, pertanian, logistik dan transportasi, properti serta industry makanan dan minuman. Dengan perannya yang penting dalam mendukung pertumbuhan di berbagai sektor industri tersebut, transaksi perusahaan diharapkan akan mampu tumbuh lebih tinggi di tahun 2017.
Rencana bisnis Perusahaan tahun 2017 tetap berpedoman pada pencapaian visi perusahaan dan meraih pertumbuhan berkualitas dan berkesinambungan. Dari sinilah, Perusahaan menentukan rencana strategis dengan tetap memperhatikan kondisi makro yang berpotensi mempengaruhi kinerja Perusahaan. Perusahaan telah melakukan banyak hal dalam periode sepuluh tahun terakhir dan mencatatkan pencapaian terbaik pada tahun 2016. Pada tahun 2017, untuk menjaga momentum pertumbuhan ini. Beberapa arahan strategis adalah mempertahankan pertumbuhan bisnis yang ada secara hati-hati, merealisasi peluang jangka menengah dan jangka panjang serta terus meningkatkan proses usaha dan memperkuat infrastruktur.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id