PT LIPPO KARAWACI Tbk

PT LIPPO KARAWACI Tbk Laporan Tahunan 2015

TREADING THROUGH VOLATILITY

Tahun 2015 yang baru berlalu, sarat dengan ketidakpastian. Gabungan perubahan teknologi yang berdampak pada ekonomi, merosotnya perekonomian Tiongkok dengan cepat dan menurun drastisnya harga komoditas dan minyak telah menggoncang berbagai pasar keuangan dan perekonomian negara maju di tahun 2015. Ketidakpastian ini cenderung berlanjut ke 2016, sehingga iklim bisnis global akan penuh dengan tantangan namun di sisi lain juga menawarkan peluang. Negara-negara dan sektor-sektor bisnis yang kurang fleksibel dalam beradaptasi dengan kondisi ini akan sulit untuk bersaing dan bertahan. Dunia dan negara berkembang pada khususnya, sedang mengalami peralihan dari lingkungan pertumbuhan cepat menjadi lingkungan pertumbuhan lambat dan dunia usaha harus mengubah strategi mereka kearah kondisi normal yang baru ini.

Apa ciri khas kondisi normal yang baru ini? Pertama, teknologi akan menjadi katalis untuk pertumbuhan. Digitalisasi dan munculnya revolusi Industri ke-4 akan menciptakan industri baru dan kesempatan baru untuk bisnis yang telah mapan, begitu juga bisnis start-up. Kedua, volatilitas akan menetap. Pasar modal dibanjiri likuiditas tetapi bank sentral di seluruh dunia kesulitan untuk merumuskan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Ketiga, konflik regional dan ketegangan akan meningkat sebagai akibat dari meningkatnya sentimen nasionalisme. Gejolak di Timur Tengah telah menyebar ke Eropa sementara ketegangan yang berlangsung di Laut Cina Selatan merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional.

Akhirnya, era pertumbuhan cepat telah berakhir. Selama dekade terakhir, didorong oleh pertumbuhan negaranegara berkembang, dunia menikmati salah satu ledakan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. Dengan melambatnya pertumbuhan perekonomian Tiongkok, Brazil, Rusia dan negara berkembang lainnya, Lippo Karawaci harus mempersiapkan diri untuk menghadapi era baru pertumbuhan yang lambat. Harapan untuk Indonesia Bagaimana tren ini berarti bagi Indonesia dan bagaimana Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kondisi baru ini?

Penurunan harga komoditas dan minyak yang cepat telah berdampak terhadap konsumsi dan permintaan domestik. Penjualan mobil, sepeda motor, barang-barang rumah tangga telah menurun cukup signifikan selama 12 bulan terakhir. Tetapi konsumsi domestik masih tetap kuat didukung oleh peningkatan anggaran pemerintah untuk infrastruktur, logistik dan daerah pedesaan, terutama dalam upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi dan pertanian. Meskipun terjadi perlambatan perekonomian global, Indonesia masih salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan sektor bisnis harus memanfaatkan konsumsi domestik yang kuat ini.

Pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi dan lebih cepat berarti mendorong pengeluaran untuk bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan yang lebih tinggi. Pasar property melambat setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan dua digit, namun permintaan riil tetap kuat dan ada kekurangan pasokan properti yang besar. Potensi ekonomi Indonesia, terutama di sektor konsumen, tetap besar. Paket stimulus ekonomi yang baru diumumkan oleh pemerintah yang bertujuan membuka sektor-sektor kunci memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Aset Perseroan Meningkat Menjadi Rp41,3 triliun

Peluang pertumbuhan di masa yang akan datang di Indonesia masih sangat menjanjikan, dan Lippo Karawaci telah siap menangkap peluang tersebut melalui pengalaman maupun strategi untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan dampak positif pada kehidupan masyarakat.

Pada periode 2010 sampai 2015, Perseroan tumbuh dengan sangat baik, dimana aset Perseroan meningkat dari Rp16,2 triliun menjadi Rp41,3 triliun (USD1,17 miliar menjadi USD3,00 miliar), dan pendapatan juga meningkat dari Rp3,1 triliun menjadi Rp8,9 triliun (USD227 miliar menjadi USD656 miliar). Transformasi juga ditujukan untuk memperluas jangkauan usaha, dimana Perseroan menambah aset yang dikelola Perseroan dari 8 menjadi 14 aset di Sumatera, dari 5 menjadi 9 aset di Jawa, dari 2 menjadi 11 di Sulawesi, dua aset awal di Nusa Tenggara Timur, dari 1 menjadi 4 aset di Bali, dari 37 menjadi 54 di Jabodetabek.

Perseroan Menghasilkan Total Pendapatan Rp8,9 triliun

Pertumbuhan tidak hanya berasal dari penjualan properti, tetapi juga berasal dari 25 mal yang menjadi 43 mal dan 4 yang menjadi 20 rumah sakit. Penambahan ini menghasilkan peningkatan pendapatan recurring yang menjadi jangkar stabilitas pendapatan Perseroan dalam kondisi tahun yang bergejolak pada 2015.

Perseroan menghasilkan total pendapatan Rp8,9 triliun, menurun dari Rp11,7 triliun pada tahun 2014 yang merupakan tahun rekor bagi Perseroan. Laba Kotor turut menurun menjadi Rp4,1 triliun yang merupakan kontribusi dari Unit Usaha Properti 49% (65% pada 2014), 29% dari Healthcare (18% pada 2014), 11% dari Commercial (9% pada 2014) dan 11% dari Asset Management (8% pada 2014). EBITDA yang dihasilkan mencapai Rp2,2 triliun dibandingkan Rp3,6 triliun. Pencapaian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa Perseroan memiliki model bisnis dan strategi yang fleksibel dan tangguh.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Pada periode 2010 sampai 2015, Perseroan tumbuh dengan sangat baik, dimana aset Perseroan meningkat dari Rp16,2 triliun menjadi Rp41,3 triliun (USD1,17 miliar menjadi USD3,00 miliar).

Pendapatan
Perseroan menghasilkan total pendapatan Rp8,9 triliun, menurun dari Rp11,7 triliun pada tahun 2014 yang merupakan tahun rekor bagi Perseroan.

Ekuitas
Ekuitas pemegang saham LPKR meningkat sebesar 5% menjadi Rp16,4 triliun di tahun 2015 dari Rp15,6 di 2014.

Laba Usaha
Margin laba usaha Perseroan sebesar 19% di tahun 2015, turun dari 28% di tahun 2014.

Laba Bersih
Laba bersih tahun berjalan menurun menjadi Rp535 miliar dari Rp2,6 triliun di tahun 2014. ROA dan ROE yang dihasilkan masing-masing turun dari 7% dan 16% di tahun 2014 menjadi 1% dan 3% di 2015.

RENCANA STRATEGIS

Gejolak perekonomian yang diprediksi berlanjut di tahun 2016 menuntut kewaspadaan. Walaupun Perseroan menyadari ketidakpastian arah indikator makro pada 2016, pertumbuhan PDB Indonesia pada 2015 sebesar 4,79% adalah sinyal bagi pertumbuhan berkelanjutan, pendapatan recurring serta perbaikan penjualan perumahan Perseroan.

Mengikuti panduan tata kelola dan manajemen risiko, Perseroan akan fokus meningkatkan efisiensi agar lebih kompetitif secara berkelanjutan, serta mengembangkan bisnis secara cermat karena kami yakin pada permintaan konsumen yang terus berlanjut. Perseroan siap menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan produk dan layanan sesuai tuntutan, yaitu perumahan, kenyamanan (mal dan hotel), dan tak kalah penting perawatan kesehatan (rumah sakit). Pendekatan bisnis yang dijalankan adalah melayani kebutuhan dasar, seperti di bisnis rumah sakit, sehingga mampu bertahan bahkan dalam situasi yang paling menantang dan tangguh menghadapi situasi makro.

Perseroan menaruh harapan tahun 2016 pada investasi Pemerintah dan pembangunan infrastruktur, serta berharap pada ekspansi belanja Pemerintah di semester kedua tahun 2015 untuk meningkatkan pertumbuhan.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
332
Kantor Akuntan Publik
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan
Biro Administrasi Efek
PT Sharestar Indonesia
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
lippo karawaci,laporan tahunan,2015

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF