PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Laporan Tahunan 2016

BEYOND INNOVATION

Dalam menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia, KSEI senantiasa memberikan kinerja terbaiknya bagi Pemakai Jasa dan Pemangku Kepentingan dalam penyediaan infrastruktur, sistem maupun perluasan jaringan kerja sama. Beragam terobosan yang dilakukan sepanjang tahun 2016, merupakan kontribusi nyata KSEI dalam mendukung pengembangan Pasar Modal Indonesia yang berdaya saing global.

Dengan segala tantangan yang harus dihadapi, pada pertengahan tahun 2016, KSEI berhasil meluncurkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST), sehingga industri reksa dana memiliki platform dan sistem yang terintegrasi. Peluncuran S-INVEST merupakan salah satu milestone utama dan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang memiliki sistem tersebut.

Di tahun 2016, untuk pertama kalinya KSEI memperluas kerja sama penerbitan nomor tunggal identitas investor (Single Investor Identification - SID) dengan uang elektronik melalui penerbitan kartu AKSes BRIZZI. Bekerja sama dengan BRI dan MNC Sekuritas, kartu AKSes BRIZZI yang diperuntukan bagi nasabah MNC Sekuritas ini dapat digunakan untuk bertransaksi tunai sekaligus sebagai kartu identitas investor pasar modal. Perluasan penggunaan SID, juga terjadi saat KSEI resmi ditunjuk sebagai penerbit SID bagi pemilik Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga (SB) lain yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Terobosan lain yang dilakukan KSEI adalah penggunaan bank sentral dalam penyelesaian transaksi dana di Pasar Modal Indonesia, dengan mewajibkan Perusahaan Efek untuk menggunakan sistem pembayaran Bank Indonesia dalam penyelesaian transaksi SBN yang menggunakan mata uang Rupiah.

KSEI juga mempersiapkan infrastruktur Sub Rekening Efek khusus bagi investor peserta program pengampunan pajak dalam rangka mendukung kesuksesan program Tax Amnesty. Di penghujung tahun 2016, KSEI menjadi institusi yang pertama kali berinisiatif mengadakan kerja sama antara 100 pelaku industri pasar modal dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen. Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk meningkatkan efisiensi proses pembukaan Rekening Efek. Atas seluruh inovasi dan kinerja yang dilakukan sepanjang tahun 2016, KSEI dinobatkan sebagai “The Best Central Securities Depository in South East Asia 2016” dan mendapatkan penghargaan Marquee Awards dari majalah investasi bergengsi Alpha South East Asia.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Jumlah Investor Pasar Modal meningkat sebesar 106%, menjadi 434.107 Investor

Pada tahun 2016, jumlah investor pasar modal meningkat sebesar 106%, dari 434.107 investor pada 2015 menjadi 894.116 investor. Peningkatan ini merupakan yang tertinggi sejak kewajiban penerapan Single Investor Identification (SID) diterapkan di pasar modal pada tahun 2012. Pencapaian lainnya KSEI mengeluarkan S-INVEST yang merupakan tonggak sejarah baru yang menandai implementasi pertama dari sistem pengelolaan investasi terpadu di Pasar Modal Indonesia. Pelaksanaan ini juga merupakan pencapaian dari salah satu master plan sektor jasa keuangan Indonesia 2015-2019. Hal ini merupakan komitmen KSEI untuk mendukung pengembangan Pasar Modal Indonesia melalui pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kemudian KSEI resmi ditunjuk sebagai penerbit Single Investor Identification (SID) bagi pemilik Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga (SB) lain yang diterbitkan Bank Indonesia. Dengan implementasi tersebut, maka database investor pasar modal yang tercatat di KSEI semakin lengkap dan terkonsolidasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Undangundang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, KSEI menerbitkan peraturan operasional mengenai “Mekanisme Pembukaan Sub Rekening Efek (SRE) Dan Rekening Dana Nasabah (RDN) Dalam Rangka Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak”.

KSEI berhasil menaikan Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar 11%, menjadi Rp179,01 miliar

Pertumbuhan positif Pasar Modal Indonesia sepanjang tahun 2016 memberi dampak yang signifikan terhadap pencapaian kinerja keuangan KSEI. Pendapatan Usaha Bersih yang berasal dari Pendapatan Jasa Kustodian Sentral dan Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa mengalami peningkatan sebesar 12% dari Rp314,27 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp351,76 miliar pada tahun 2016. Pada periode yang sama, Pendapatan Investasi meningkat sebesar 10% dari Rp115,90 miliar menjadi Rp127,51 miliar. Seiring dengan pengembangan bisnis, Beban Usaha meningkat sebesar 22% dari Rp245,27 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp299,65 miliar pada tahun 2016.

Secara keseluruhan, KSEI berhasil mencatatkan kenaikan Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar 11%, dari Rp161,72 miliar di tahun 2015 menjadi Rp179,01 miliar di tahun 2016. Pertumbuhan yang positif ini mendorong kenaikan aset KSEI menjadi Rp1,63 triliun, atau naik sebesar 14% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar Rp1,44 triliun. Sepanjang tahun 2016, aktivitas transaksi di BEI menunjukkan peningkatan, sehingga berdampak pula pada meningkatnya nilai aset yang tersimpan di KSEI. Nilai aset yang tersimpan di KSEI meningkat 18% menjadi Rp3.577,56 triliun di tahun 2016, dibandingkan di tahun 2015 sebesar Rp3.022,57 triliun.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Pada tahun 2016, total nilai aset yang tersimpan di KSEI sebesar Rp3.577,56 triliun, meningkat 18% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp3.022,57 triliun. Selain itu, jumlah Efek yang tersimpan di KSEI juga mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah Pemindahbukuan Efek
Frekuensi pemindahbukuan Efek meningkat 11% dibandingkan tahun 2015 atau dari 1.779.093 kali menjadi 1.974.897 kali. Dari segi jumlah, pemindahbukuan Efek juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 41%. Selanjutnya, untuk nilai penyelesaian pemindahbukuan dalam mata uang Rupiah dan USD mengalami peningkatan masing-masing sebesar 15% dan 462%.

Tindakan Korporasi
Jumlah frekuensi tindakan korporasi selama tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 10% atau menjadi 4.038 kali dari tahun sebelumnya sebanyak 3.681 kali. Kontribusi terbesar atas kenaikan tersebut berasal dari pembayaran bunga obligasi karena kenaikan jumlah Efek Bersifat Utang yang tercatat di KSEI.

RENCANA STRATEGIS

Tahun 2017 merupakan tahun yang juga penuh tantangan. Perseroan berharap, perekonomian global dapat tumbuh lebih baik, sejalan dengan makin berkurangnya tekanan ekonomi maupun politik di sejumlah negara yang berangsur pulih. Perseroan harapkan bisnis KSEI di tahun 2017 dapat terus bertumbuh sejalan dengan perekonomian yang semakin membaik sehingga kami dapat mewujudkan rencana pengembangan bisnis yang ada.

Pada tahun 2017, KSEI memiliki beberapa program pengembangan yang akan segera diimplementasikan. Fokus pengembangan KSEI tersebut meliputi implementasi C-BEST Next-G, e-Proxy sebagai bagian dari rencana besar e-Voting, pengembangan untuk Post-Trade-Processing (PTP) di S-INVEST dan pengembangan AKSES Next-G. Dengan rencana bisnis yang telah disusun untuk tahun 2017, KSEI dalam kapasitasnya sebagai LPP meyakini dapat terus memberikan kontribusi bagi pengembangan Pasar Modal Indonesia.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
N/A
Penghargaan
Jumlah Halaman
191
Kantor Akuntan Publik
Osman, Bing Satrio & E&Y (Delloitte)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
ksei,indonesia,jasa, kustodian, sentral,transaksi, tunai

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF