TRANSFORMASI DAN INOVASI PELAYANAN BERKELANJUTAN, PERSEMBAHAN UNTUK NEGERI
KAI sebagai penyedia jasa transportasi perkeretaapian terus berkomitmen memberikan upaya dan hasil terbaik bagi segenap pemangku kepentingan. Selama lima tahun terakhir KAI telah menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan, baik terkait indikator kinerja keuangan maupun operasional. Hal tersebut sejalan dengan implementasi strategi dan program transformasi yang terus digulirkan untuk mencapai tujuan KAI “Menjadi Solusi Transportasi Terbaik di Indonesia”.
Dengan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, inovasi pelayanan tiada henti dan didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan profesional maka sepanjang tahun 2015 KAI tidak hanya berhasil mencapai target kinerja dan merealisasikan rencana bisnis perusahaan, namun juga telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun konektivitas transportasi multimoda yang memudahkan para pelanggannya. Hal tersebut sejalan dengan aspirasi kami untuk dapat memberikan yang terbaik kepada segenap pemangku kepentingan (Stakeholders) berupa kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian alam.
KAI berkomitmen akan terus konsisten memberikan karya terbaik sebagai bakti perusahaan untuk negeri, dengan layanan jasa yang diberikan agar dapat memberikan inspirasi, bekerja dan tumbuh bersama untuk Indonesia yang lebih baik.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Komitmen Memberikan Pelayanan Prima, Raih 16 Penghargaan
Tahun 2015 menjadi tahun dedikasi pelayanan kepada pelanggan dengan terus berinovasi dalam memberikan layanan prima dan meningkatkan kredibilitas SDM-nya. Pelanggan loyal adalah hasil dari layanan yang prima. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi yang dicapai dalam ajang The Best Contact Center Indonesia Award 2015. KAI berpartisipasi dalam 18 kategori dan menyabet 16 medali. Sebagai salah satu perusahaan jasa transportasi yang tanpa henti terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanannya, kinerja pelayanan KAI telah diakui keberadaannya. Di tengah persaingan yang semakin ketat, ajang ini diikuti oleh 32 perusahaan BUMN dan swasta se-Indonesia.
Deretan prestasi ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, pelayanan pelanggan KAI semakin baik kualitasnya bahkan telah mampu bersaing dengan sejumlah BUMN dan perusahaan swasta nasional yang jauh lebih dulu memiliki contact center dalam bisnisnya. Hal tersebut menjadi motivasi KAI agar dapat memunculkan ide-ide pelayanan yang kreatif dan inovatif.
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Dengan GCG
Kemajuan pesat KAI dalam lima tahun terakhir, salah satunya juga sangat dipengaruhi oleh implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Tahun 2015 KAI telah memasuki tahapan Good Sustainability Governance yang lebih menitikberatkan pada arah keberlanjutan atas program-program GCG yang telah dijalankan. Hasil penilaian Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) KAI pada tahun 2015 memperoleh mencapai predikat kategori "Baik", dengan skor aktual 84,98 dari skor maksimal 100. Parameter pengukuran penerapan GCG mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. 16/S.MBU/2012 mencakup 6 (enam) aspek governance yaitu komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan, pemegang saham / RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, pengungkapan informasi dan transparansi, dan aspek lainnya.
Peningkatan Pendapatan yang Signifikan Sebesar 33,03%
Di sisi keuangan, KAI mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan sebesar 33,03% menjadi Rp13,93 triliun dibanding tahun lalu sebesar Rp10,48 triliun. Walaupun beban pokok pendapatan mengalami peningkatan sebesar 35,16% menjadi Rp9,88 triliun namun dapat diimbangi dengan penurunan komponen beban usaha sebesar 7,88% menjadi Rp1,39 triliun. Hal tersebut mendorong peningkatan laba tahun berjalan sebesar Rp1,39 triliun, naik signifikan sebesar 62,27% dibandingkan Rp860,88 miliar pada tahun 2014. Kontribusi pendapatan terbesar, yaitu 38,33% berasal dari angkutan penumpang sebesar Rp5,34 triliun, naik 16,75% dari Rp4,58 triliun di tahun 2014. Sedangkan angkutan barang yang menyumbang 31,27% dari struktur pendapatan di tahun 2015 tumbuh 6,04% menjadi Rp4,36 triliun merupakan sumber pendapatan penting bagi KAI karena sistem kontrak dalam jangka waktu tertentu dapat menjamin kepastian dalam memprediksi pendapatan Perusahaan.
Posisi keuangan KAI di tahun 2015 dapat disimpulkan cukup kuat yang ditunjukkan dengan adanya penambahan jumlah modal yang lebih besar daripada jumlah utang. Aset KAI pada tahun 2015 meningkat 29,34% menjadi sebesar Rp22,39 triliun, liabilitas meningkat 14,16% menjadi sebesar Rp13,3 triliun, dan ekuitas meningkat 60,63% menjadi sebesar Rp9,09 triliun. Pada akhir tahun 2015, rasio likuiditas yang tercermin dalam rasio lancar tercatat sebesar 110,67%. Secara keseluruhan rasio total liabilitas terhadap ekuitas turun menjadi 100,52% dari tahun 2014 mencapai 115,56%, yang disebabkan oleh peningkatan ekuitas karena adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) oleh Pemerintah serta adanya penurunan utang jangka pendek serta utang jatuh tempo.
KAI tidak hanya berkontribusi pada transportasi perkerataapian nasional tetapi juga memberikan kontribusi cukup besar kepada negara melalui dividen dan pajak yang dibayarkan sepanjang tahun 2015 masing-masing sebesar Rp237.000 juta dan Rp520.422 juta. Selain itu, KAI juga menciptakan lapangan kerja bagi 25.361 pekerja yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali tidak termasuk pekerja Anak Perusahaan. Terkait dengan lingkungan, KAI turut berperan serta dalam mengurangi dampak kemacetan, dengan minimnya polusi yang dihasilkan serta mendorong terciptanya angkutan yang aman, mudah, dan ramah.
Divisi Teknologi Informasi (TI) telah berhasil melakukan transformasi TI perusahaan sehingga hampir semua proses bisnis dilakukan dengan berbasis sistem informasi. Dalam penyelenggaraan tata kelola teknologi informasi, keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting diperhatiakan. Kinerja tata kelola TI akan terganggu jika informasi mengalami masalah keamanan baik terkait aspek kerahasiaan (confidentality), keutuhan (integrity), dan ketersediaan (availability). Kehandalan sistem dan prosedur TI yang dijalankan secara berkala di-assess mengacu pada ISO 27001 : 2013.
FINANCIAL HIGHLIGHT
ASET
Pada tahun 2015, aset Perusahaan sebesar Rp22,39 triliun tumbuh 29,34% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp17,31 triliun. Peningkatan aset didorong oleh peningkatan aset lancar sebesar 62,88% dan aset tidak lancar 19,89%.
LABA
Selama lima tahun terakhir laba tumbuh 45% per tahun (CAGR). Pada tahun 2010 nilai laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp216 miliar dan meningkat hingga 5,4 kali lipat menjadi sebesar Rp1,4 triliun pada akhir tahun 2015.
TOTAL LIABILITAS
Tingkat kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi ditunjukkan dari tingkat likuiditas yang dimiliki. Pada akhir tahun 2015, rasio likuiditas yang terfleksikan dalam rasio lancer tercatat sebesar 110,67%. Skor tertinggi diperuntukkan untuk kinerja dengan Rasio Lancar sama atau lebih dari 125,00%. Secara keseluruhan rasio total liabilitas terhadap ekuitas turun dari 115,56% pada tahun 2014 menjadi 100,52% pada tahun 2015.
TOTAL EKUITAS
Jumlah ekuitas pada tahun 2015 sebesar Rp9,09 triliun atau meningkat 60,63% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp5,66 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp3,43 triliun atau meningkat 61,73% dari tahun 2014, dan adanya tambahan penyertaan modal negara di tahun 2015 sebesar Rp2 triliun.
RENCANA STRATEGIS
Pemerintah memprediksi perekonomian domestik pada tahun 2016 tumbuh sebesar 5,8%-6,2%. Dari sisi permintaan, permintaan eksternal akan mendorong pertumbuhan ekspor hingga mencapai 4,8%-5,2%, yang didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi global, terutama di pasar ekspor utama Indonesia seperti Amerika Serikat yang perekonomiannya mulai membaik. Mengacu pada Rencana Induk Perkeretaapian (Ripnas) 2030, target share angkutan penumpang menjadi sebesar 11-13% dan angkutan barang 15-17% dengan jaringan KA sepanjang 10.000 km, double track serta elektrifikasi pada lintas utama. Kereta api ditargetkan mejadi tulang punggung transportasi perkotaan yang terintegrasi, aman, nyaman dan terjangkau. Hal tersebut merupakan peluang bisnis yang perlu dioptimalkan pencapaiannya.
Proyeksi angkutan penumpang di pulau Jawa, Sumatera dan Bali diperkirakan meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Sejalan dengan hal tersebut, KAI telah menyusun rencana strategi jangka panjang tahun 2014 - 2018 dengan sasaran pencapaian pendapatan pada akhir tahun 2018 adalah sebesar Rp22,5 triliun dengan mengangkut 478,08 juta penumpang dan 81,3 juta ton barang yang didukung oleh peningkatan keandalan manajemen operasional dan faktor keselamatan dengan menerapkan teknologi pendukung yang tepat sasaran.
Strategi KAI yang memproyeksikan angkutan barang sebagai tulang punggung pendapatan dengan porsi pendapatan angkutan barang mencapai sekitar 52%- 54% dari total pendapatan operasional pada tahun 2018, mengingat margin laba yang diperoleh dari angkutan barang paling tinggi di antara kontributor lainnya seperti angkutan penumpang dan non angkutan. Adapun pengembangan jaringan KA komuter maupun KA bandara, diharapkan secara bertahap dapat mendorong peningkatan pendapatan bisnis non angkutan baik yang dilakukan oleh KAI sendiri maupun anak perusahaan. Pengembangan segmen non angkutan yang terintegrasi dengan stasiun dapat meningkatkan volume penumpang dan mendorong kinerja bisnis angkutan penumpang.
Perusahaan meyakini KAI dapat terus melakukan transformasi dan inovasi pelayanan secara berkelanjutan utamanya bagi seluruh pengguna jasa dan layanan perusahaan, yaitu untuk mewujudkan transportasi modern berbasis kereta api yang terintegrasi, aman, nyaman dan terjangkau persembahan bagi negeri tercinta. Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin sulit bukan alasan kita untuk menyurutkan langkah dan semangat. Dengan komitmen dan semangat kerja yang tinggi KAI dapat melewati masa-masa tersebut dan memberikan capaian kinerja terbaik di masa depan.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id