UNGGUL MELEWATI TANTANGAN
Pada 2016, berbagai tantangan yang ada merupakan hal yang patut ditanggapi dengan optimisme untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan. Melanjutkan standarisasi di berbagai lini yang telah dilakukan sejak 2015, Perseroan melewati tantangan sepanjang 2016 dengan berbagai inisiatif strategis dan keunggulan yang dimiliki. Sumber daya manusia yang andal, produk yang inovatif dengan diversifikasi produk yang tepat, serta pengalaman lebih dari 40 tahun membuat Perseroan mampu bertahan sebagai pengembang properti terkemuka.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Mencatatkan Perolehan Marketing Sales Sebesar Rp1,63 Triliun
Di tengah kondisi perekonomian nasional yang belum sepenuhnya stabil, Perseroan mencatatkan perolehan marketing sales sebesar Rp1,63 triliun yang lebih rendah sebesar 13% jika dibandingkan pencapaian marketing sales tahun 2015 sebesar Rp1,87 triliun.
Penurunan perolehan marketing sales pada 2016 disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya dampak melemahnya kondisi pasar properti dan tertundanya peluncuran dua proyek baru, yaitu proyek mixed-use dan high-rise di Jakarta dan Surabaya. Penundaan peluncuran proyek merupakan salah satu langkah strategis yang diambil Perseroan.
Ketidakstabilan politik pada kuartal IV tahun 2016 membuat Perseroan menunda pemasaran proyek Kebon Melati dan Darmo Harapan. Sementara untuk penundaan proyek reklamasi Pulau H, Perseroan mengambil langkah sebagai bentuk kepatuhan terhadap keputusan pemerintah untuk melakukan kajian ulang secara lebih menyeluruh mengenai proyek reklamasi.
Di samping kendala yang harus ditempuh tersebut, Perseroan tetap membukukan kinerja yang stabil. Pada 2016, segmen pengembangan perumahan merupakan kontributor terbesar perolehan angka marketing sales yang tercatat sebesar Rp648 miliar atau berkontribusi sebesar 40% dari total pencapaian. Segmen ini terutama ditopang oleh penjualan unit-unit rumah di kawasan Graha Natura di Surabaya dan Serenia Hills di Jakarta.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Pada tahun 2016 Aset Perusahaan mengalami peningkatan 15,08% atau Rp1.555,49 miliar dari Rp1.028,57 miliar pada tahun 2015, menjadi Rp11.840,06 miliar di tahun 2016.
Liabilitas
Pada 2016, jumlah liabilitas mengalami peningkatan 22,99% atau Rp1.268,39 miliar dari Rp5.517,74 miliar pada tahun 2015, menjadi Rp6.782,58 miliar di tahun 2016 . Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank baik jangka panjang maupun jangka pendek serta utang obligasi.
RENCANA STRATEGIS
Perekonomian global pada 2017 diproyeksikan mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,4% atau lebih tinggi dari 2016 yang mencapai 3,1%. Hal tersebut ditopang oleh meningkatnya volume perdagangan dunia dan peningkatan harga komoditas. Dari dalam negeri, APBN 2017 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1% dengan tingkat inflasi sebesar 4%. Di samping itu, komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dinilai akan terus menggerakkan roda perekonomian nasional.
Didukung adanya peningkatan arus dana yang berasal dari kebijakan pengampunan pajak, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan sektor properti. Berlandaskan indikator perbaikan ekonomi di atas, Perseroan menilai kinerja sektor properti tahun 2017 akan lebih kondusif dan cenderung membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Atas pertimbangan tersebut, Perseroan menargetkan peningkatan marketing sales di tahun 2017 sebesar 35-40% dari pencapaian tahun 2016.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id