SUMBER DAYA UNGGUL UNTUK MENJAWAB TANTANGAN PERTUMBUHAN
Di tengah potensi kebutuhan listrik yang meningkat, persaingan bisnis pun makin ketat. Menghadapi peluang dan tantangan tersebut, pada tahun 2015 Indonesia Power memantapkan sumber daya unggul, antara lain melalui pengembangan sumber daya manusia dan perbaikan infrastruktur pembangkitan. Strategi tersebut tertuang perencanaan bisnis dan program eksekusi ekselen yang tepat, cepat dan fokus pada hasil yang berkesinambungan. Pengelolaan manajemen risiko dan penerapan GCG ikut memperkuat fondasi bisnis Perusahaan.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Laba Bersih Perusahaan mengalami Peningkatan sebesar 184,08% menjadi Rp4,68 triliun
Kinerja laba-rugi Perusahaan pada tahun 2015 memperlihatkan dampak dari sejumlah tantangan yang telah disebutkan di atas, terutama terkait dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal itu, misalnya bisa terlihat pada beban pembelian gas alam yang mengalami kenaikan 19,95% dibandingkan tahun 2014, sehingga menjadi Rp8,16 triliun pada tahun 2015.
Kendati laba usaha tidak berada di atas tahun sebelumnya, namun laba bersih Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 184,08%, dari Rp1,65 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp4,68 triliun sebagai dampak adanya revaluasi aset. Pelaksanaan revaluasi tersebut sekaligus memperlihatkan kepatuhan manajemen terhadap program yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Pada tahun 2015, total beban usaha mencapai Rp29,93 triliun, turun 10,73% dibandingkan tahun 2014. Sementara pendapatan usaha yang terdiri dari penjualan energi listrik dan jasa Operation & Maintenance (O&M), pada tahun 2015 mencapai Rp32,02 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, telah mengalami penurunan 10,37%.
Kinerja pendapatan usaha yang tidak lebih baik dari tahun sebelumnya, disebabkan oleh penurunan produksi dan penjualan energi listrik serta dampak pricing harga bahan bakar. Di antaranya, terkait dengan pasokan gas untuk UP Perak Grati yang belum maksimal akibat terkendala infrastruktur.
EAF & EFOR
Faktor Keandalan Pembangkit: Kinerja Equivalent Availability Factor (EAF) EAF mencapai 90,85% lebih baik dari target sebesar 90,20% dan lebih baik dari pencapaian
tahun lalu yang sebesar 89,85% yang disumbang oleh keberhasilan unit-unit pembangkit dalam menjaga keandalan pembangkit dan penerapan asset management. Sementara Faktor Gangguan Pembangkit: Realisasi Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) Realisasi EFOR mencapai 3,16% lebih baik dari target sebesar 3,50% dan jauh lebih baik dari realisasi tahun 2014 yang sebesar 7,16% yang disumbang oleh keberhasilan unit dalam menekan gangguan atau unit trip (unit keluar sistem mendadak karena gangguan peralatan).
Pencapaian Beban Usaha tahun 2015 sebesar Rp29,9 triliun turun 11%
Pencapaian beban usaha tahun 2015 sebesar Rp29,9 triliun turun 11% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp33,5 triliun dan turun 23% dari target sebesar Rp39,1 triliun. Penurunan beban usaha paling signifikan terjadi pada beban bahan bakar dan pelumas yang dipengaruhi oleh penurunan volume pemakaian dan harga bahan bakar, khususnya HSD.
“The New Indonesia Power Way”
Perusahaan juga telah melaksanakan sejumlah inisiatif strategis, antara lain di bidang Technical System, yaitu meliputi program life extension PLTU Suralaya 1-4. Sementara di bidang Manajemen Infrastruktur dan People system, meliputi peluncuran “the New Indonesia Power Way” dengan tata nilai baru adalah “IP AkSi” yang terdiri dari Integritas, Profesional Proaktif, dan Sinergi; serta persiapan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP).
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Pada tahun 2015, total aset Perusahaan tercatat Rp226,49 triliun mengalami peningkatan 325,34% dibandingkan tahun 2014 dengan total aset sebesar Rp53,25 triliun.
Peningkatan ini sebagai dampak dilakukannya revaluasi aset di tahun 2015.
Beban Usaha
Total beban usaha Perusahaan mencapai Rp29,93 triliun, menurun 10,73% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp33,53 triliun.
Liabilitas
Liabilitas Perusahaan terdiri dari Liabilitas Jangka Panjang dan Liabilitas Jangka Pendek. Pada tahun 2015, jumlah liabilitas mengalami kenaikan dari Rp8,60 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp11,61 triliun atau 35,05%.
Ekuitas
Pada tahun 2014, total ekuitas Perusahaan mencapai Rp214,87 triliun, tumbuh 381,25% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp44,65 triliun.
Pendapatan Usaha
pendapatan usaha yang terdiri dari penjualan energi listrik dan jasa Operation & Maintenance (O&M), pada tahun 2015 mencapai Rp32,02 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, telah mengalami penurunan 10,37%.
RENCANA STRATEGIS
Dengan mempertimbangkan situasi eksternal dan internal, Perusahaan menyusun sejumlah target usaha yang akan dicapai pada tahun 2016.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, pada tahun tahun 2016 Perusahaan telah menyusun sejumlah strategi pencapaian. Beberapa di antaranya adalah:
• Di bidang produksi, melakukan pemeliharaan overhaul pembangkit sebanyak 91 unit mesin dalam rangka meningkatkan keandalan pembangkit. Selain itu, guna mendukung program efisiensi pembangkit, Perusahaan juga akan terus melanjutkan implementasi program 5E (Enhancing and Embedding Energy Efficiency Excellence), penggantian dan modifikasi peralatan, serta gasifikasi pembangkit.
• Sedangkan untuk lebih mengoptimalkan penjualan energi listrik di tahun 2016, Perusahaan memiliki program kerja yaitu mengimplementasikan strategi pricing penjualan tenaga listrik seluruh pembangkit yang memberikan value bagi Perusahaan. Selain itu, melakukan pengembangan bisnis dan pembangkit di lokasi pembangkit eksisting ataupun di lokasi baru.
• Pada segmen Jasa O&M, Direktorat Pengembangan dan Niaga fokus untuk mendukung program kerja dalam rangka peningkatan peran sebagai asset manager khususnya dalam hal pengelolaan kontrak O&M. Program peningkatan kinerja dilakukan melalui pengalihan asset manager dari PT PLN UPJB ke Perusahaan dalam bentuk Assets Manager Contract (AMC) atau Total Operation and Maintenance Contract untuk aset PLTU FTP1 dimana IP sebelumnya sebagai asset operator.
• Perusahaan juga akan melakukan pengembangan portofolio bisnis jasa O&M di Luar Negeri dan O&M pembangkit milik Non PLN group, dengan bekerjasama dengan PJB, MHPS (Mitsubishi Hitachi Power System) dan MC (Mitsubishi Corporation) melalui pembentukan perusahaan patungan.
• Di bidang pengendalian energi primer, Perusahaan akan melakukan perencanaan pasokan, monitoring dan menjaga persediaan energy primer yaitu Pasokan BBM: 7-14 hari operasi, dan Batubara: 15-22 hari operasi.
• Dari sisi keuangan, Perusahaan terus melanjutkan penyempurnaan sistem dan aplikasi perbendaharaan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan seluruhnya dan khususnya percepatan proses pembayaran dan optimalisasi transaksi non tunai. Selain itu, melakukan kajian pengalihan aset PLN ke perusahaan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan dan perbaikan struktur keuangan perusahaan.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id