TANGGUH MEMPERTAHANKAN KINERJA DENGAN LAYANAN TERPADU
Tantangan industri migas nasional, regional dan global membesar seiring masih fluktuatifnya harga minyak mentah dunia. Setelah melakukan perbaikan-perbaikan cerdas pada tahun lalu melalui perubahan metode kerja, inovasi, reorganisasi, optimalisasi struktur biaya, peningkatan kompetensi dan daya saing karyawan serta penguatan budaya perusahaan, pada tahun ini Perseroan melanjutkan perbaikan-perbaikan tersebut dengan terus meningkatkan optimalisasi proses bisnis melalui layanan terpadu guna memberikan solusi total kepada klien dan pemangku Kepentingan lainnya.
Penekanan kembali akan nilai-nilai budaya Perseroan dan praktik good corporate governance, peningkatan profesionalisme karyawan disertai sinergi berbagai potensi internal Perseroan sekaligus memperluas pasar dan peluang bisnis melalui diversifikasi usaha, menjadikan Perseroan mampu bertahan dan membuka jalan baru untuk pertumbuhan dan keberlanjutan Perseroan pada masa mendatang guna menggapai visi sebagai perusahaan jasa migas paling terkemuka di Indonesia dan berjaya di kancah internasional.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Laba Bersih Rp310,9 miliar
Tidak dapat dipungkiri bahwa sepanjang tahun 2016, harga minyak dunia masih mengalami fluktuasi yang cukup tajam dan hal ini berdampak pada Perseroan selaku pemain utama jasa migas di Indonesia, sehingga pendapatan usaha konsolidasi mengalami penurunan sebesar 4,1% menjadi Rp3,6 triliun dibanding tahun sebelumnya, begitupun halnya dengan perolehan laba bersih yang turun sebesar 17,2% atau menjadi Rp310,9 miliar dibanding tahun 2015. Penurunan yang dialami Perseroan tersebut dapat dikatakan relatif lebih kecil jika dibandingkan penurunan yang terjadi dibeberapa perusahaan sejenis sepanjang tahun 2016.
EBITDA Perseroan turun sebesar 1,7% dari tahun 2015, namun disisi lain margin EBITDA terhadap pendapatan naik dari 19,5% menjadi 20,0% pada tahun 2016. Kenaikan ini terjadi terkait kenaikan pada beban depresiasi bukan dipicu oleh kenaikan laba operasi. Beban depresiasi mengalami kenaikan 14,5% dimana persentase beban depresiasi terhadap EBITDA naik dari 36,1% pada tahun 2015 menjadi 42,1% pada tahun 2016. Seiring dengan penurunan pendapatan akibat minimnya proyek yang dikerjakan, piutang usaha perseroan juga mengalami penurunan sebesar 9,6% atau Rp76,1 miliar pada akhir tahun 2016. Selama tahun 2016, periode penagihan piutang usaha lebih cepat dari sebelumnya 76 hari menjadi 72 hari pada 2016 mencerminkan adanya peningkatan dalam kolektibilitas piutang usaha.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Pendapatan
Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3.620,6 miliar pada 2016, mengalami penurunan sebesar 4,1% dari Rp3.775,3 miliar pada 2015. Kontributor
utama pendapatan Perseroan berasal dari segmen Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar Rp1.850,2 miliar atau 48,4%, diikuti oleh Jasa Distribusi dan Logistik Energi
sebesar Rp1.638,9 miliar atau 42,9% dan sisanya berasal dari Jasa Penunjang Migas.
Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih
Laba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 17,2% dari Rp375,4 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp310,9 miliar pada tahun 2016. Penurunan laba bersih ini terkait penurunan pendapatan karena jumlah proyek yang lebih sedikit dan renegosiasi harga jual jasa. Sementara itu beban pokok pendapatan relatif tetap sehingga mengurangi margin profitabilitas.
RENCANA STRATEGIS
Pada tahun 2017, Perseroan memproyeksikan kondisi perekonomian dunia dan Indonesia tidak lebih baik dari tahun 2016 dengan rentang harga minyak mentah dunia masih pada kisaran USD50. Kondisi ini diperkirakan akan tetap berpengaruh besar pada Jasa Hulu Migas Terintegrasi, namun berdasarkan program kerja dan rencana proyek yang telah disusun, Perseroan untuk tahun 2017 masih menitikberatkan pertumbuhan pendapatan pada Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 14,7%, Jasa Distribusi dan Logistik Energi sebesar 6,4%. Sehingga secara konsolidasi Perseroan memproyeksikan laju pertumbuhan pendapatan tahun 2017 sebesar 10,9% atau Rp4.017,3 miliar dibanding tahun 2016.
Kontributor pendapatan tahun 2017 masih didominasi oleh Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 47,6%, segmen Jasa Distribusi dan Logistik Energi sebesar 39,1% dan selebihnya berasal dari Jasa Pendukung Migas. Target lifting migas nasional untuk 2017 yang cukup besar, yaitu 820 tbpd untuk lifting minyak dan 6,4 bcfpd untuk lifting gas, tetap membuka peluang menarik bagi perusahaan jasa migas. Berkurangnya pesaing karena tumbangnya beberapa perusahaan jasa migas sejenis tidak menjadikan persaingan berkurang, bahkan menjadikan iklim persaingan menjadi lebih ketat dan memberikan tantangan tersendiri bagi Perseroan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Prospek bisnis juga semakin terbuka dalam segmen usaha jasa pengeboran dan pemeliharaan sumur serta segmen usaha Jasa Distribusi & Logistik Energi melalui perluasan dan penambahan armada, depo BBM, aplikasi teknologi terkini dalam efisiensi operasi dan alternatif produk chemical yang dibutuhkan pelanggan.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id