PARADIGMS
Laporan tahunan ini merupakan kelanjutan dari laporan tahun sebelumnya, yang mengulas integrasi, dan tema pada tahun ini adalah tentang paradigma. Kami ingin menunjukkan kepada Anda bagaimana Perseroan bekerja bersama-sama guna membentuk budaya perusahaan. Mengarahkan kami menuju profitabilitas.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan Membukukan Rugi Bersih Rp391 Miliar
Perseroan membukukan rugi bersih Rp 391 miliar pada tahun 2016, lebih besar dibanding kerugian tahun 2015. Faktor penyebab kerugian tersebut adalah merosotnya produksi serta menurunnya harga jual pada awal tahun 2016, di samping besarnya depresiasi dari kian banyaknya tanaman yang masuk usia menghasilkan dan beban bunga. Namun begitu, seiring membaiknya produksi, EBITDA yang tidak memperhitungkan depresiasi dan bunga, meningkat hingga mencapai Rp 826 miliar, 10% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Kinerja produksi membaik pada kuartal keempat, hingga mencapai 518.212 ton, sementara angka rata-rata per kuartal untuk tahun 2016 adalah sekitar 270.000 ton. Membaiknya produksi berujung pada peningkatan EBITDA ke tingkat tertinggi, yakni Rp 429 miliar, dan penurunan tajam rugi bersih menjadi Rp 88 miliar, dibanding tiga kuartal sebelumnya. Kenaikan pada kuartal keempat membuat utang bersih menyusut sejak September 2016 menjadi Rp 8.347 miliar.
FINANCIAL HIGHLIGHT
#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Eagle High Plantations Tbk. tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#
Pendapatan usaha
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,54 triliun pada tahun 2016, berkurang 5% dari Rp 2,67 triliun pada tahun 2015. Penurunan ini terkait merosotnya volume produksi di seluruh industri sawit pada tahun 2016.
Laba bruto
Turunnya pendapatan maupun beban pokok penjualan disebabkan lesunya produksi industri sawit keseluruhan pada tahun 2016. Melalui pengeloaan biaya yang lebih baik, Perseroan mampu membukukan laba kotor yang lebih besar 3%, yaitu sebesar Rp 593 miliar pada 2016, dibanding Rp 574 miliar pada tahun 2015. Marjin laba kotor tahun 2016 naik menjadi 23% dari 21% pada 2015.
Aset
Total aset berkurang 7% dari Rp 17,57 triliun per 31 Desember 2015 menjadi Rp 16,25 triliun per 31 Desember 2016, sejalan dengan menurunnya total utang sebesar 8%.
Liabilitas
Liabilitas turun 8% dari Rp 10,91 triliun pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 9,99 triliun pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini seiring berkurangnya pinjaman bank dan utang usaha.
Ekuitas
Ekuitas pemegang saham turun 6% dari Rp 6,55 triliun pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 6,26 triliun pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini disebabkan kerugian yang dialami Perseroan pada tahun 2016.
RENCANA STRATEGIS
Perseroan berharap produksi kembali ke pertumbuhan yang kuat pada 2017. Pabrik baru Perseroan di Kalimantan Barat, yang berkapasitas 45 ton per jam, mulai diuji-coba pada bulan November dan beroperasi penuh pada awal 2017 akan menunjang peningkatan produksi minyak dan menghasilkan marjin yang lebih baik. Hal ini diharapkan membawa Perseroan menuju kinerja yang lebih baik dan mencapai target keunggulan keuangan dalam jangka panjang, selama cuaca tidak menimbulkan dampak yang buruk.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id