PT DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI

PT DAYAMITRA TELEKOMUNIKASI Laporan Tahunan 2016

ENHANCING SUSTAINABLE AND INNOVATIVE GROWTH IN DIGITAL ERA

Memasuki tahun 2016 yang penuh dengan dinamika bisnis dan perkembangan industri digital yang pesat, Mitratel terus berupaya melakukan terobosan dan inovasi. Mitratel menyadari bahwa industri digital akan terus menuntut penyesuaian gaya hidup masyarakat di masa depan. Karena itu, industri digital harus ditopang oleh infrastrukur yang kokoh dengan teknologi yang advance. Terbentuknya suatu masyarakat digital (digital society) tidak dapat dilepaskan dari peranan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi. Di sinilah peranan Mitratel yang secara konsisten terus memperkuat platform teknologi dengan menyediakan infrastruktur telekomunikasi terdepan.

Mitratel hadir untuk menopang masa depan masyarakat digital di Indonesia. Mitratel bersyukur bahwa segala daya dan upaya Mitratel telah menunjukkan kinerja yang membanggakan baik operasional maupun keuangan. Semua itu berkat dukungan Pemegang Saham, mitra bisnis serta Pemangku Kepentingan lainnya.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan membukukan Revenue sebesar Rp 3,4 triliun

Pada tahun 2016, Mitratel mengelola 8.636 tower milik sendiri (tower makro dan mikro), meningkat 28% dibandingkan 6.792 tower di tahun 2015. Sedangkan pengelolaan tenant sebanyak 9.851 (milik sendiri dan tower yang di reseller oleh Mitratel), meningkat 31% dibandingkan 7.571 tenant di tahun 2015.

Dari sisi keuangan, kinerja Perseroan menunjukkan pencapaian yang menggembirakan. Pada tahun 2016 Perseroan membukukan revenue sebesar Rp 3,4 triliun, mengalami peningkatan 3% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 3,3 triliun. Pencapaian tersebut tidak dapat dilepaskan dari berbagai upaya dan terobosan untuk menciptakan nilai tambah berupa pengembangan usaha baru seperti Project Solution. Diantaranya dengan penguatan portofolio bisnis dan ekspansi pasar serta langkah-langkah efisiensi, sehingga mampu mengurangi biaya operasional Perseroan. Kemampuan Perseroan dalam mengembangkan portofolio bisnis ini menjadi pijakan dan momentum penting bagi pertumbuhan Perseroan di masa-masa yang akan datang.

EBITDA Perseroan mengalami penurunan dari perolehan di tahun 2015 sebesar Rp 1,600 triliun menjadi Rp 1,573 triliun di tahun 2016, atau turun sebesar 2% YoY. Dari sisi laba bersih, Perseroan membukukan laba Rp 304,9 miliar di tahun 2016, menurun dibandingkan laba bersih tahun 2015 yang mencapai Rp 407,7 miliar. Penurunan yang terjadi pada EBITDA dan laba bersih disebabkan oleh adanya special business transaction di tahun 2015.

Selanjutnya apabila kinerja keuangan di atas dibandingkan dengan target RKAP 2016, maka Perseroan mampu mencapai target pendapatan sebesar 102%, EBITDA sebesar 106%, dan laba bersih sebesar 114%. Salah satu portofolio utama kami yaitu microcell yang kami posisikan sebagai new engine revenue generator berhasil memperoleh tenant ke-1000 pada akhir kuartal ketiga tahun 2016. Pencapaian ini merupakan suatu hal yang membanggakan bagi kami, sebagai pemain baru dalam penyediaan tower mikro.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2016 sebesar Rp 3,4 triliun, meningkat 2,94% jika dibadingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 3,3 triliun.

EBITDA
EBITDA Perseroan di tahun 2016 sebesar Rp 1,57 triliun atau mengalami penurunan 2,5% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 1,6 triliun.

Aset
Aset Perseroan pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 14,44%, atau mencapai Rp 10,68 triliun jika dibandingkan pencapaian pada tahun 2015 yang mencapai Rp 9,34 triliun.

Liabilitas
Jumlah Kewajiban Perseroan pada akhir tahun 2016 naik sebesar 15,16% menjadi Rp 8,51 triliun, jika dibandingkan dengan Rp 7,39 triliun pada tahun 2015. Kenaikan ini diakibatkan oleh naiknya Kewajiban Lancar Perseroan.

Ekuitas
Ekuitas Perusahaan hingga akhir tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10,60% menjadi Rp 2,17 triliun jika dibandingkan dengan Rp 1,94 triliun pada tahun 2015.

RENCANA STRATEGIS

Tren pertumbuhan telekomunikasi diperkirakan masih akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Diprediksi pada tahun 2017, kebutuhan masyarakat terhadap layanan data semakin tinggi. Konsumen seluler tidak hanya memanfaatkan gadget untuk berkomunikasi (telepon dan sms) semata. Namun penggunaan paket data semakin meningkat.

Menurut laporan Internal Analysis DMT, jumlah pengguna selular di Indonesia sekitar 367 juta pelanggan di tahun 2017, setara dengan 141% dari populasi keseluruhan pengguna selular. Hipotesa tersebut memperkirakan bahwa tingkat penetrasi ponsel cerdas akan mencapai sekitar 71% di tahun 2020. Hipotesa tersebut juga memprediksikan bahwa pendapatan dari 3 Operator teratas akan mencapai Rp 204,8 triliun pada tahun 2021.

Industri penyedia menara (termasuk yang dimiliki oleh operator seluler) rata-rata bertumbuh sebesar 6% dalam lima tahun kedepan, sedangkan pertumbuhan tower yang tidak termasuk tower yang dimiliki Operator Selular rata-rata sebesar 10,1% dalam lima tahun kedepan. Ada 8.000 tower yang dimiliki oleh tower provider kecil yang berpotensi untuk diakuisisi oleh tower provider lain. Sedangkan rata-rata Margin EBITDA dari penyedia tower adalah 84% sampai dengan 87%. Ratarata tenancy ratio dari tower provider nasional sekitar 1,65.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Non Listed (PNKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
95
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
01.071.244.6-093.000
TDP
09.03.1.61.48932 2
SIUP
N/A
Tags
mitratel,telekomunikasi,indonesia,tower,digital,teknologi

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF