PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA, Tbk

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA, Tbk Laporan Tahunan 2016

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Penjualan sebesar Rp38,26 triliun, Dengan Marjin Laba Bersih sebesar 5,80%

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ( “ Perseroan” ) telah kembali mengalami keseimbangan industri atas tingkat penawaran dan permintaan di tahun 2016. Sebagai hasilnya, Perseroan mencatatkan tingkat kinerja yang memuaskan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mencapai penjualan sebesar Rp38,26 triliun, meningkat 27,86% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan penjualan dari bisnis Perseroan,  Perseroan telah mengakhiri tahun berjalan dengan laba bersih sebesar Rp2,23 triliun, naik 21,43% dari laba bersih Rp1,83 triliun di tahun sebelumnya. Pada tingkat ini, Perseroan berhasil menjaga marjin yang kuat, dengan marjin laba kotor sebesar 17,03%, marjin laba usaha sebesar 11,55% dan marjin laba bersih sebesar 5,80%.

Sementara arus kas neto Perseroan mengalami peningkatan sebesar sebesar Rp2,37 triliun atau 133,23% dari Rp1,78 triliun di tahun 2015 menjadi Rp4,16 triliun pada tahun 2016. Peningkatan tersebut terutama di sebabkan ol eh peni ngkatan penerimaan dari pelanggan sebesar Rp9,70 triliun yang dikompensasi dengan peningkatan pembayaran tunai ke pemasok sebesar Rp7,06 triliun. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuai kan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Perseroan memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran keuangan seperti rasio utang yang dikenakan bunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,0 kali pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio utang yang dikenakan bunga terhadap ekuitas masing-masing 0,71 kali dan 0,95 kali.

FINANCIAL HIGHLIGHT

#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk tahun buku 2016 tidak menampilkan grafik#


Aset
Total aset menurun sebesar Rp711,66 miliar atau 2,86% dari Rp24,92 triliun di 2015 menjadi Rp22,20 triliun di 2016.Penurunan tersebut terutama berasal dari penurunan aset tidak lancar sebesar Rp712,22 miliar.

Liabilitas
Total liabilitas menurun sebesar Rp2,08 triliun atau 17,17% dari Rp12,13 triliun di tahun 2015 menjadi Rp10,05 triliun di 2016. Penurunan ini terutama berasal dari pelunasan utang bank.

Ekuitas
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp1,60 triliun dari Rp12,54 triliun di 2015 menjadi Rp14,14 triliun. Kenaikan tersebut terutama berasal dari laba tahun berjalan tahun 2016 sebesar Rp2,22 triliun, yang dikompensasi dengan pembagian dividen atas laba bersih tahun 2015 sebesar Rp475,54 miliar dan selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali sebesar Rp169,56 miliar.

Penjualan Neto
Penjualan neto meningkat sebesar Rp8,34 triliun atau 27,86% dari Rp29,92 triliun di 2015 menjadi Rp38,26 triliun di tahun 2016. Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan penjualan daging ayam pedaging dan anak ayam usia sehari masing-masing sebesar Rp6,00 triliun dan Rp977,38 miliar.

Laba Bruto
Laba bruto meningkat sebesar Rp1,41 triliun dari Rp3,39 triliun di 2015 menjadi Rp4,42 triliun di 2016. Peningkatan laba bruto tersebut terutama berasal dari peningkatan laba bruto anak ayam usia sehari sebesar Rp1,08 triliun dan pakan ternak sebesar Rp282,25 miliar.

RENCANA STRATEGIS

Indonesia, dengan penduduk terbesar keempat di dunia, adalah pasar konsumen terbesar di Asia Tenggara. Hal yang membuat pasar konsumen Indonesia menjadi sangat menarik bagi Perseroan adalah gabungan dari beberapa karakteristik. Pertama, dan paling mendasar, adalah populasi yang mengalami peningkatan tingkat pendapatan. Hal ini telah didukung dengan perubahan pada gaya hidup. Penduduk Indonesia mulai mengkonsumsi  dagi ng lebih banyak dan gaya hidup yang sibuk menyebabkan adanya peningkatan preferensi atas produk makanan olahan cepat saji yang nikmat dan bergizi. Kedua, walaupun daging ayam merupakan sumber protein hewani yang paling terjangkau dibandingkan dengan daging sapi, daging kambing dan ikan, penduduk Indonesia masih mengkonsumsi daging ayam yang lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk negara lain di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan adanya ruang untuk pertumbuhan.

Semua faktor ini menjadikan gabungan kondisi menguntungkan yang akan mendukung peningkatan konsumsi daging ayam di Indonesia dan proyeksi pertumbuhan Perseroan. Perseroan dari dulu sudah memahami kondisi fundamental yang menciptakan peluang ini dan selama bertahun-tahun telah melakukan ekspansi kapasitas produksi untuk bisnis utama Perseroan yaitu produksi pakan ternak, peternakan unggas dan produksi makanan olahan. Hal ini tidak saja menjadikan Perseroan sebagai pemimpin di industri agribisnis, tetapi juga menyediakan landasan kuat untuk bertumbuh di masa depan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
215
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
pokphand,pembibitan,indonesia,ternak

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF