PT BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

PT BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk Laporan Tahunan 2016

SUKSES DI TENGAH MASA SULIT

Tahun 2016 menjadi tahun pembuktian bagi PTBA untuk mendorong komitmennya lebih jauh menuju perusahaan energi kelas dunia. Kondisi pelemahan harga batu bara menjadi salah satu tantangan signifikan yang harus dihadapi oleh Perseroan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Perseroan memfokuskan strateginya tidak hanya dengan cara mendorong produksi, melakukan penetrasi pasar-pasar baru serta meningkatkan efisiensi, yang berfokus pada operasional penambangan. Perseroan bersyukur bahwa Perseroan dapat menutup tahun 2016 dengan pertumbuhan positif. Langkah strategis yang ditempuh telah terbukti mengantarkan Perseroan meraih kesuksesan di tengah masa sulit.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp14.058,87 miliar

Perseroan berhasil meningkatkan kinerjanya seperti yang ditunjukkan pada produksi dan pembelian batu bara di sepanjang tahun 2016 yang mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,39% sedangkan penjualan batu bara mengalami peningkatan sebesar  9%. Sementara pada sisi finansial, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp14.058,87 miliar, atau tumbuh sebesar 1,54% dari Rp13.845,2 miliar pada 2015. Laba usaha Perseroan tahun 2016 juga mengalami peningkatan sebesar 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2.530,81 miliar tahun 2015 menjadi Rp2.468,90 miliar tahun 2016. Namun demikian, laba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 0,62% menjadi Rp2.024,41 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp2.037,11 miliar.

Pencapaian ini seiring dengan optimasi perencanaan tambang di mana produksi batu bara Perseroan meningkat sebesar 19,62 juta ton atau 1,77% dibandingkan tahun 2015. Sejalan dengan meningkatnya produksi batu bara, total volume angkutan batu bara melalui kereta api ke Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati juga mengalami peningkatan, yaitu dari 15,79 juta ton tahun 2015 menjadi 17,72 juta ton di tahun 2016 atau meningkat 12,22%. Namun demikian, laba bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 0,62% menjadi Rp2.024,41 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp2.037,11 miliar. Di sisi lain, per 31 Desember 2016, jumlah Aset Perseroan di tahun sebesar Rp18.576,77 miliar, atau tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp16.894,04 miliar.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penjualan
Penjualan batu bara Perseroan tahun 2016 meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 19,10 juta ton di tahun 2015 menjadi 20,75 juta ton di tahun
2016. Kenaikan volume penjualan tersebut berasal dari peningkatan volume penjualan domestik sebesar 22% dari 10,05 juta ton pada tahun 2015 menjadi 12,27 juta ton pada tahun 2016 atau 103,25% dari target 12,30 juta ton.

Laba Usaha
Laba usaha Perseroan tahun 2016 juga mengalami peningkatan sebesar 2,5% Dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2.530,81 miliar tahun 2015 menjadi
Rp2.468,90 miliar tahun 2016.

Pendapatan
Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp14.058,87 miliar, atau tumbuh Sebesar 1,54% dari Rp13.845,2 miliar pada 2015.

Aset
Jumlah Aset Perseroan di tahun sebesar Rp18.576,77 miliar, atau tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp16.894,04 miliar.

RENCANA STRATEGIS

Pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 diperkirakan berada pada rentang 5,0 – 5,4%, terutama ditopang oleh permintaan domestik. Dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh lebih tinggi karena ditopang struktur ekonomi yang lebih kuat dan berkualitas. Secara keseluruhan ekspansi perekonomian diperkirakan masih terus berlanjut di tahun 2017. Perkembangan harga komoditas yang membaik dan perbaikan ekonomi dunia yang terus berlangsung juga diharapkan dapat menopang kinerja ekspor Indonesia. Hal yang menjadi fokus Perseroan untuk tahun 2017 dengan tetap fokus untuk meningkatkan kinerja angkutan terutama melalui sinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Strategi yang akan dikedepankan oleh Perseroan antara lain mencakup diversifikasi usaha yang terkait dengan pengembangan PLTU, hilirisasi dari produk-produk Perseroan, dan yang tak kalah penting adalah menjalankan arahan dari pemegang saham untuk mendorong pencapaian pertumbuhan secara anorganik (anorganic growth). Pertumbuhan anorganik yang dimaksud antara lain dapat ditempuh melalui jalur akuisisi bisnis-bisnis yang terkait dengan Perseroan, baik bisnis yang bersifat generik seperti batu bara ataupun bisnis lain yang terkait dengan energi.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Listed (BNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
649
Kantor Akuntan Publik
Purwanto, Sungkoro & Surya Ernst & Young (EY)
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
Serikat Pegawai Bukit Asam (SPBA)
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
bukit asam,ptba,pertambangan,indonesia,bumn,batubara

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF