PT BANK UOB INDONESIA

PT BANK UOB INDONESIA Laporan Tahunan 2016

ELEPHANTS CROSSING THE WATER

Inspirasi desain Laporan Tahunan di tahun ini berasal dari lukisan abstrak karya Tang Kok Soo berjudul “Elephants Crossing the Water” yang menggambarkan kawanan gajah sedang menyeberangi sungai. Lukisan ini meraih penghargaan Gold Award di kategori seniman pendatang baru di ajang UOB Painting of the Year 2016 - Singapura. Melalui setiap derap langkah dan disertai dengan tekad bulat, kawanan gajah tersebut menjadi satu kesatuan yang kokoh, bergerak maju menuju sebuah tujuan, dan melewati segala rintangan yang dihadapi. “Elephants Crossing the Water” melambangkan kekuatan sebuah persatuan dan menjadi dasar untuk senantiasa fokus mencapai tujuan bersama.

Kompetisi seni lukis UOB Painting of the Year memasuki tahun penyelenggaraannya yang ke-35 di tahun 2016. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan apresiasi terhadap karya-karya seni, serta mendorong para seniman di Asia Tenggara untuk menghasilkan karya-karya yang menginspirasi.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Volume Simpanan meningkat sebesar 13,3 persen menjadi Rp73.005 miliar

Pada tahun 2016, total laba tumbuh 3,5 persen menjadi Rp479 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 2,9 persen menjadi Rp7.404 miliar yang didukung oleh peningkatan marjin bunga dan juga pertumbuhan kredit. Kredit tumbuh 7,2 persen year-on-year menjadi Rp65.789 miliar, sementara net interest margin meningkat 0,34 basis poin menjadi 4,31 persen.

Perkembangan simpanan terjadi secara berkesinambungan, di mana rekening giro dan tabungan tumbuh sebesar 31,4 persen atau Rp6.121 miliar. Volume simpanan meningkat sebesar 13,3 persen menjadi Rp73.005 miliar. Kami tetap berhati-hati seiring dengan upaya menyeimbangkan pertumbuhan pinjaman dan simpanan. Dengan melakukan hal tersebut, kami menurunkan rasio loan-to-deposit menjadi 90,11 persen di tahun 2016 dari 95,17 persen di tahun 2015. Kami juga mempertahankan Rasio Kecukupan Modal di angka 16,44 persen yang didukung oleh penerbitan Obligasi Subordinasi senilai Rp100 miliar di tahun 2016.

Selama tahun 2016, bisnis Wholesale Banking mendistribusikan pinjaman sebesar Rp23.732 miliar kepada nasabah Commercial Banking, Rp16.030 miliar kepada nasabah Corporate Banking, dan Rp1.576 miliar kepada nasabah Financial Institution.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simpanan dari Nasabah
Simpanan dari nasabah mengalami peningkatan sebesar 13,3 persen atau Rp8.548 miliar, dari Rp64.457 miliar di tahun 2015 menjadi Rp73.005 miliar di tahun 2016. Giro mengalami peningkatan sebesar 37,8 persen atau Rp2.601 miliar, dari Rp6.887 miliar di tahun 2015 menjadi Rp9.488 miliar di tahun 2016. Tabungan mengalami peningkatan sebesar 27,9 persen atau Rp3.520, dari Rp12.624 miliar di tahun 2015 menjadi Rp16.144 miliar di tahun 2016. Deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 5,4 persen atau Rp2.426 miliar, dari Rp44.946 miliar di tahun 2015 menjadi Rp47.373 miliar di tahun 2016.

Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan di tahun 2016 meningkat 7,2 persen atau Rp4.434 miliar, dari Rp61.356 miliar di tahun 2015 menjadi Rp65.789 miliar di tahun 2016. Portofolio kredit yang diberikan memiliki kontribusi terbesar atas total aset Bank, yaitu sebesar 68,8 persen dari total aset Bank. Eksposur terbesar Bank terletak pada jenis kredit modal kerja dengan proporsi sebesar 51,2 persen dari total kredit bank.

Aset
Total aset Bank mengalami peningkatan sebesar 8,6 persen atau Rp7.447 miliar, dari Rp86.647 miliar di tahun 2015 menjadi Rp94.094 miliar di tahun 2016. Peningkatan terutama berasal dari peningkatan kredit yang diberikan sebesar 6,8 persen atau Rp4.125 miliar; tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar 100 persen atau Rp 1.902 miliar; dan investasi keuangan sebesar 15,4 persen atau Rp1.594 miliar.

Ekuitas
Total ekuitas Bank meningkat sebesar 5,4 persen atau Rp553 miliar, dari Rp10.268 miliar di tahun 2015 menjadi Rp10.821 miliar di tahun 2016. Pada tahun 2016 tidak ada penambahan modal dan pembayaran dividen, peningkatan atas ekuitas terutama berasal dari laba tahun berjalan sebesar Rp479 miliar.

Rasio Kecukupan Modal
Pada tahun 2016, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR) mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen dari 16,20 persen di tahun 2015 menjadi 16,44 persen di tahun 2016. Hal ini menunjukkan peningkatan atas struktur permodalan Bank.

Likuiditas
Rasio Penyaluran Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) mengalami penurunan menjadi 90,11 persen pada 2016 dari 95,17 persen pada 2015. Penurunan tersebut berasal dari kenaikan total dana pihak ketiga sebesar 13,26 persen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Kredit yang diberikan sebesar 7,23 persen. Bank senantiasa menjaga posisi likuiditas dan pertumbuhan kredit bank secara seimbang.

RENCANA STRATEGIS

Terlepas dari ketidakpastian ekonomi global yang diperkirakan akan terus berlanjut di 2017, kami yakin bahwa rencana Bank untuk berfokus kepada nasabah akan berjalan baik dengan memanfaatkan momentum positif perekonomian Indonesia. Bank telah menegaskan kembali keselarasan antara kepentingan UOB Indonesia dengan para pemangku kepentingan utama, dan menguraikan lima bagian rencana strategis untuk 2017 yang meliputi:

- Mengembangkan platform manajemen risiko yang terbaik
- Mempertajam manajemen keuangan
- Mendukung kesempurnaan layanan demi terciptanya pengalaman nasabah yang sangat baik
- Membangun kualitas karyawan yang profesional, berdedikasi, dan berbakat
- Melakukan percepatan bisnis strategis melalui teknologi, pemasaran, dan branding

Di bidang kinerja keuangan di tahun 2017 Bank akan melanjutkan pertumbuhan dan mempertahankan rasio indikator penting yang sehat seperti rasio kecukupan modal - Capital Adequacy Ratio (CAR) dan tingkat pengembalian atas ekuitas - Return on Equity (ROE). UOB Indonesia juga akan berusaha untuk menurunkan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Menjaga kualitas kredit juga merupakan hal yang penting dan UOB Indonesia mempunyai target untuk menjaga rasio kredit bermasalah - Non-Performing Loans (NPL) di bawah 3.50 persen, lebih rendah dari ketetapan regulator.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Non Listed (PKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
370
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (anggota Ernst & Young Global Limited)
Biro Administrasi Efek
PT Sirca Datapro Perdana
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
PT Fitch Ratings Indonesia
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
uobindonesia,perbankan,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF