PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK Laporan Tahunan 2016

KERJA NYATA BAGI NEGERI
MEMBANGUN UMKM UNGGUL DI ERA DIGITAL

Sepanjang sejarah keberadaannya, BRI senantiasa setia pada maksud dan tujuan di awal berdirinya: sebagai bank milik pemerintah yang menjadi ujung tombak dalam mendukung pembangunan perekonomian nasional. Dukungan tersebut diwujudkan melalui fokus bisnis BRI pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) maupun penyerapan tenaga kerja. Keberpihakan BRI terhadap sektor UMKM merupakan faktor pembeda dalam persaingan bisnis perbankan di Indonesia, sekaligus sebagai arah strategis dalam memastikan keberlanjutan eksistensi BRI ke depan.
 
Untuk itu, BRI senantiasa tanggap beradaptasi dan proaktif merespon perubahan, sehingga mampu bertahan sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia sampai saat ini. Kehadiran era digital telah mengubah banyak hal: mulai dari cara berinteraksi personal, menjalankan aktivitas sehari-hari, sampai cara melakukan bisnis. Perubahan-perubahan ini terjadi karena perkembangan teknologi yang terjadi tanpa henti. BRI menyikapi dinamika era digital ini sebagai sebuah peluang untuk berinovasi untuk memberikan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih mudah.

Pemanfaatan teknologi digital di BRI terus bergulir melalui berbagai insiatif dan proyek-proyek strategis yang dilakukan sepanjang tahun 2016. Peluncuran BRIsat pada bulan Juni 2016, misalnya, merupakan sebuah tonggak sejarah penting dalam perjalanan BRI mendayagunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Tema Laporan Tahunan 2016 BRI ini, “Kerja Nyata Bagi Negeri – Membangun UMKM Unggul di Era Digital”, mencerminkan tekad BRI untuk terus berinovasi mendayagunakan kapabilitas teknologi perbankan digital guna mengembangkan dan meningkatkan potensi sektor UMKM di Indonesia. Tekad ini sekaligus merupakan bagian dari upaya BRI mewujudkan program Nawacita dalam Membangun Ekonomi Indonesia yang Berdikari.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

BRI mencatat penyaluran KUR sebesar Rp65,06 triliun

BRI terus mempertahankan posisinya sebagai bank yang fokus memberdayakan tulang punggung perekonomian nasional yaitu segmen Mikro dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan kontribusi segmen Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) sekitar 72,53% dari total kredit BRI. BRI juga menjadi bank Penyaluran KUR terbanyak di tahun 2016, yaitu sebesar +/- 70%  dari total kuota penyaluran KUR nasional. BRI mencatat penyaluran sebesar Rp65,06 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur, yaitu Rp57,24 triliun untuk KUR Mikro dan Rp7,82 triliun untuk KUR Ritel.

Pada 2016, BRI berhasil mengendalikan NPL menjadi 2,03%, lebih baik dari target 2016 yang ditetapkan sebesar 2,1%-2,4%. Tingkat rasio NPL BRI ini juga lebih baik dari NPL industri perbankan sebesar 2,93%. Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat meningkat sebesar 12,61% YoY menjadi Rp723,85 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan tabungan sebesar 11,23% YoY, deposito 8,87% YoY, dan giro sebesar 24,58% YoY. Pertumbuhan DPK BRI ini lebih baik dari pertumbuhan DPK rata-rata industri sebesar 3,15%. Komposisi DPK BRI pada tahun 2016 juga lebih baik dari tahun 2015 dengan meningkatnya komposisi dana murah (CASA) menjadi sebesar 60,57% pada tahun 2016 dibandingkan 59,21% pada tahun 2015.

Peran BRI dalam menjalankan fungsi intermediary sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat secara efektif dan efisien telah dijalankan dengan baik. Hal ini ditandai dengan tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 87,93% pada akhir 2016.  

Volume Transaksi BRIlink mencapai Rp139,10 triliun

Kinerja BRILink pada tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan bisnis yang menggembirakan dibandingkan tahun 2015 dengan meningkatnya jumlah agen BRIlink menjadi 84.550 agen pada tahun 2016 dibandingkan 50.259 agen pada tahun 2015 yang tersebar dari Sabang sampai Merauke disertai peningkatan jumlah transaksi menjadi 98,40 juta dari 23,60 juta dan volume transaksi mencapai Rp139,10 triliun dari Rp35,90 triliun pada tahun sebelumnya.

Dukungan BRI kepada pembangunan perekonomian bangsa ini juga dilakukan dengan peningkatan kemampuan literasi keuangan masyarakat melalui kerja sama dengan Pemerintah dan OJK, maupun melalui berbagai program Corporate Social Responsibility  yang bertujuan mengembangkan kualitas pembangunan manusia dan taraf hidup masyarakat sekitar.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

Total Aset
Pada tahun 2016 aset meningkat 14,25% jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang tumbuh 9,53%. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan kredit yang tumbuh 14,17%, lebih tinggi dari tahun lalu yang mencapai 13,78%. Komposisi kredit terhadap total aset sedikit menurun karena adanya revaluasi aset pada tahun ini yang menaikkan komposisi aktiva tetap dari 0,92% pada tahun 2015 menjadi 2,44% pada tahun 2016.

Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan BRI sepanjang tahun 2016 naik 14,17% atau naik dari Rp581,10 triliun menjadi Rp663,42 triliun pada tahun 2016. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang mencapai 17,71% dan kredit kepada BUMN sebesar 14,29%. Pertumbuhan kredit mikro yang tinggi ini salah satunya karena penyaluran KUR tahun 2016 yang mencapai Rp64,07 triliun.

Laba Bersih Tahun Berjalan
Sepanjang tahun 2016, BRI masih berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp26,23 triliun atau naik 3,2% dibandingkan laba bersih tahun 2015.  Kinerja BRI di atas rata-rata industri perbankan untuk pertumbuhan kredit, pertumbuhan DPK dan mampu mencatat laba terbesar di tahun 2016. Pertumbuhan kredit yang mencapai 14,17% pada tahun 2016 diimbangi dengan kualitas aset yang sehat. Hal ini terlihat dari NPL BRI yang berada di level 2,13%, termasuk Non Performing Financing (NPF) pembiayaan syariah, di bawah NPL industri perbankan.

RENCANA STRATEGIS

Pada tahun 2017, kredit sektor perbankan diperkirakan akan tumbuh di kisaran 9%-12% dan DPK di kisaran 8%11%. Likuiditas perbankan masih akan cukup ketat dengan ekspektasi meningkatnya rasio hutang pemerintah terhadap PDB. Juga dengan ekspektasi akan meningkatnya inflasi, BRI perkirakan BI akan merubah BI7-day RR Rate untuk mengantisipasi perubahan Fed Rate pada tahun 2017. Pertumbuhan industri perbankan akan didukung terutama dari sektor domestik sejalan dengan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia di tahun 2017.

Oleh karena itu, pada tahun 2017, BRI akan memprioritaskan strategi pengembangan segmen Mikro dan Konsumer. Disisi aset, BRI akan meningkatkan penetrasi pasar Mikro dengan KUR dan Kupedes serta mengelola pangsa pasar bisnis Konsumer terutama segmen pekerja berpenghasilan tetap melalui optimasi program cross selling dengan segmen Korporasi dan BUMN. Sementara itu untuk liabilitas, BRI akan menerapkan strategi menjaga pertumbuhan kinerja DPK melalui strategi pemasaran yang efektif baik untuk segmen Mikro maupun Ritel dengan menawarkan produk Simpedes dan Britama, meningkatkan penetrasi BRILink untuk membangun barrier di bisnis retail payment, serta mengembangkan peluang bisnis wholesale transaction banking di segmen Korporasi.

Kualitas kredit akan dikelola dengan melanjutkan strategi restrukturisasi pinjaman di bisnis Mikro dan Menengah. Untuk segmen Korporasi dan BUMN, upaya menjaga kualitas kredit akan diwujudkan dengan fokus pertumbuhan BRI pada potensi bisnis yang berhubungan dengan proyek-proyek pemerintah dan sektor-sektor yang digerakkan oleh ekonomi domestik.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Keuangan Listed (BKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
841
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro, & Surja (Ernst & Young)
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), PT Fitch Rating Indonesia, Moody’s Singapore Pte. Ltd., Standard & Poors
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
bri,perbankan,bumn,indonesia,umkm

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF