BERSAMA MEMBANGUN NEGERI
Dalam dunia pewayangan, sosok Bima atau Raden Werkudara dikenal sebagai ksatria bertubuh besar yang sangat kuat dan memiliki watak berani, jujur, egaliter, selalu berterus terang, tegas, berpendirian kuat, serta teguh iman. Bima yang merupakan anak dari Dewi Kunti dan Prabu Pandudewanata, menjadi simbol bagaimana sebaiknya menjalani kehidupan. Diceritakan, pada saat lahirnya Bima berwujud bungkusan, tubuhnya diselubungi selaput tipis yang tidak dapat disobek oleh senjata apapun. Hal ini membuat orangtuanya sangat sedih.
Atas anjuran Begawan Abiyasa, sang ayah kemudian membuang bayi bungkus tersebut di hutan dan selama delapan tahun bungkus tersebut tidak pecah-pecah dan berguling kesana kemari sehingga hutan yang tadinya rimbun menjadi rata dengan tanah. Bungkus tubuhnya itu akhirnya berhasil disobek oleh seekor gajah sakti yang didatangkan dari kahyangan, bernama Gajah Sena. Setelah dikeluarkan dari bungkusnya, Bima langsung mengalahkan gajah tersebut yang kemudian hilang dan manunggal (bersatu) dengan dirinya.
Sejak remaja, Bima berguru kepada beberapa orang yaitu Resi Bisma dan Resi Drona untuk olah batin dan keprajuritan, Begawan Krepa dan Prabu Baladewa untuk ketangkasan menggunakan gada. Selama menuntut ilmu, semua perintah guru selalu dijalankan dengan patuh meski terkadang membahayakan dirinya. Misalnya, ketika Bima diperintah oleh Resi Drona untuk mencari air kehidupan, dimana ia harus pergi ke dalam hutan dan menyelam ke dasar samudera. Dalam perjalanannya tersebut, ia harus menghadapi raksasa-raksasa dan naga sakti yang menghalanginya. Namun dengan ilmu yang dimilikinya dan keteguhan hatinya, Bima berhasil mengatasi semua tantangan tersebut dan bahkan mendapat pelajaran kehidupan yang berharga dan menemukan jati dirinya. Lakon Bima Suci tersebut sarat dengan amanat nilai universal dan ajaran moral antara lain kewajiban untuk terus menuntut ilmu, terus berusaha namun berpasrah diri secara total kepada Tuhan dan berpihak pada kebenaran, apapun risiko yang dihadapinya.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Laba Bersih Maybank Indonesia sebesar Rp1,9 triliun, naik 71,0%
Maybank Indonesia telah menjalankan fungsi intermediasi dengan meningkatkan penyaluran pembiayaan ke sektor infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas program kerja pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Maybank Indonesia juga menjalin sinergi dengan entitas bisnis grup dalam melayani kebutuhan nasabah. Sejalan dengan itu, pemberdayaan komunitas terus dilakukan untuk memperkuat pembangunan inklusif sebagai wujud komitmen Maybank Indonesia dalam mendorong kemajuan negeri. Dengan strategi tersebut, kinerja bisnis Maybank Indonesia terus tumbuh di tengah perkembangan industri perbankan yang stagnan. Maybank Indonesia berhasil mencapai laba bersih setelah pajak dan kepentingan non-pengendali sebesar Rp1,9 triliun, naik 71,0% dibandingkan periode sebelumnya.
Dengan membidik pasar yang tepat tersebut, Maybank Indonesia tetap membukukan pertumbuhan kredit yang kuat di segmen Perbankan CFS Non Ritel sebagai motor penggerak pertumbuhan Bank dengan kenaikan 12,3% menjadi Rp51,5 triliun, dikontribusikan oleh subsegmen Bisnis dan UKM, yang masing-masing tumbuh 13,4% dan 14,1%. Kami berhasil mengatasi kondisi ekonomi yang kurang kondusif dengan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 2,9% menjadi sebesar Rp115,7 triliun. Komposisi kredit Maybank Indonesia untuk kedua lini bisnis menjadi 78% CFS dan 22% Perbankan Global. Sementara kualitas aset tetap terjaga dan membaik menjadi 3,42% (gross NPL – konsolidasi) dibandingkan 3,67% di tahun sebelumnya.
Selain keunggulan di Financial Supply Chain Management (FSCM), yang menjadi salah satu kekuatan Bank dalam menjaring kebutuhan end-to-end dari ekosistem bisnis, dukungan pembiayaan mikro khusus bernama “PIJAR” (Pilihan Bijak Mitra Usaha) yang mengedepankan pendekatan pemberdayaan komunitas yang berkualitas berupa program literasi keuangan bagi komunitas, membuat segmen Perbankan Bisnis mampu berkontribusi positif, sejalan dengan kondisi usaha UMKM yang tetap menunjukkan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Maybank Indonesia juga mencatatkan kinerja penghimpunan dana untuk mendukung pertumbuhan kredit, yakni naik 3,0% menjadi sebesar Rp118,9 triliun, dengan CASA rasio berada pada angka sebesar 38,71%. LDR Bank (saja) berada pada level di posisi 88,92% sementara LDR Konsolidasi pada angka 94,14%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Pada tahun 2016 aset Maybank Indonesia tumbuh 5,7% mencapai Rp166,7 triliun dari angka Rp157,6triliun di akhir tahun 2015. Pangsa pasar aset Maybank Indonesia menjadi 2,5% di akhir tahun 2016 , dari posisi 2,6% di akhir tahun 2015.
Kredit
Kredit Maybank Indonesia meningkat 2,9%, mencapai Rp115,7 triliun dari angka Rp112,5 triliun di akhir tahun 2015. Kredit di segmen korporasi tumbuh 20% dan kredit di segmen CFS Non-Ritel tumbuh sebesar 12.3%. Pangsa pasar kredit Maybank Indonesia adalah 2,6% di akhir tahun 2016, dari posisi 2,7% di akhir tahun 2015.
DPK
Posisi Dana pihak ketiga Maybank Indonesia menjadi sebesar Rp118,9 triliun dari Rp115,5 triliun di akhir tahun 2015. Pangsa pasar dana pihak ketiga Maybank Indonesia menjadi 2,5% di akhir tahun 2016 dari sebesar 2,6% di akhir tahun 2015.
RENCANA STRATEGIS
Maybank Indonesia meyakini dapat meraih peluang pertumbuhan semakin baik dari penerapan IRT, yang akah diikuti dengan kinerja yang lebih baik. Maybank Indonesia telah mengidentifikasi sejumlah strategi usaha dengan prioritas pada peningkatan profitabilitas penyaluran dana, diversifikasi pendapatan, peningkatan pendapatan non-bunga dan pertumbuhan dana murah. Kami akan menerapkan 4 pilar aspirasi kebijakan strategis untuk memastikan pencapaian tujuan tersebut. Bank akan terus memperluas dan memperkuat portofolio bisnis korporasi yang mengalami perbaikan di tahun 2016.
Perbankan CFS Non-Ritel akan terus memimpin dengan fokus pada bisnis UKM yang terus menjadi kekuatan inti Bank. Selain itu, Maybank Indonesia mempertajam fokus bisnis pada segmen ritel serta pengembangan produk ritel yang kompetitif akan menjadi prioritas utama. Pengetahuan tentang perilaku konsumen dan kreativitas akan menjadi dasar dari pertumbuhan bisnis dan pengembangan produk ritel Maybank Indonesia di masa depan. Pertumbuhan pelanggan Bank, yang relatif kecil pada saat ini, menjadi fokus untuk semua segmen bisnis dan ditingkatkan melalui pertumbuhan pelanggan ritel.
Dengan demikian, Maybank Indonesia berharap dapat membangun pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan antara Bank dan nasabah melalui implementasi dan perbaikan produk dan layanan dalam memenuhi dan memberikan harapan yang lebih bagi pelanggan. Maybank Indonesia optimis untuk mampu melewati tahun 2016 dengan baik dengan kinerja yang positif. Namun demikian, Maybank Indonesia tetap berhati-hati karena trend peningkatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 diperkirakan pada tingkat marginal.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id