PT BANK ICBC INDONESIA

PT BANK ICBC INDONESIA Laporan Tahunan 2015

A YEAR OF TRANSFORMATION

Tahun 2015 telah dilalui dengan gejolak ekonomi yang penuh ancaman namun juga memberikan banyak peluang pada saat yang sama. Untuk tetap tumbuh di tengah situasi yang penuh tantangan seraya meningkatkan daya saing, Manajemen Bank ICBC Indonesia telah mengadopsi strategi dan prioritas baru yang akan mentransformasikan Bank hingga masa mendatang. Pertama, Bank ICBC telah menetapkan fokus untuk mengakuisisi dan melayani nasabah-nasabah terpilih seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan-perusahaan blue-chip yang berperan besar dalam perkembangan ekonomi di Indonesia, khususnya di sektor infrastruktur dan perdagangan internasional.

Kedua, dengan memanfaatkan kapabilitas teknologi informasi yang mumpuni dari Pemegang Saham utama, ICBC Limited, Bank ICBC Indonesia mempunyai tujuan untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi informasi guna memenuhi kebutuhan nasabah lokal serta meningkatkan sistem back-end agar menghasilkan proses yang efisien dan efektif serta mengelola keseluruhan fungsi Bank. Terakhir namun tidak kalah penting adalah penguatan perangkat pengendalian internal serta mekanisme yang akan selalu menjadi pondasi utama Bank yang modern, tumbuh pesat dan sehat.

Implementasi dan hasil dari strategi serta prioritas transformasi di atas akan berlangsung secara berkesinambungan. Di tahun 2015, beberapa hasil inisiatif transformasi telah berhasil diwujudkan sebagaimana akan diuraikan dalam Laporan Tahunan ini. Tujuan utama dari Manajemen sangatlah jelas, yaitu untuk mempercepat laju Bank agar menjadi salah satu Bank lokal yang paling terkemuka di Indonesia.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Jumlah Penyaluran Kredit pada 2015 sebesar IDR30.169,5 miliar

Perseroan telah menghasilkan kinerja yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan kredit dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Jumlah penyaluran kredit pada 2015 sebesar IDR30.169,5 miliar atau melampaui 4,8% dari target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank. DPK berkontribusi 47,7% terhadap total pendanaan dan oleh sebab itu, LDR berada pada posisi 137,9% atau 25,7% diatas proyeksi. Penurunan DPK disebabkan oleh restrukturisasi pendanaan untuk menurunkan cost of fund dan untuk meningkatkan NIM. Bank fokus menyalurkan dana kepada segmen nasabah dengan tingkat risiko rendah seperti BUMN dan perusahaan blue-chip yang memiliki kontribusi riil kepada perekonomian indonesia, telah menghasilkan hasil positif pada neraca keuangan Bank.

Pendapatan Bunga Bersih naik 35,8% yoy menjadi IDR1,1 triliun

Laba bersih pada 31 Desember 2015 mencapai IDR388,8 miliar, meningkat 41,6% year on year (yoy). Total laba operasional meningkat 36,8% yoy menjadi IDR531,0 miliar, hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan fee-based income. Pendapatan bunga bersih naik 35,8% yoy menjadi IDR1,1 triliun dan feebased income meningkat 91,8% yoy mencapai IDR287,5 miliar, hal ini berkat pertumbuhan kredit yang pesat.

Sebagai bagian dari misi Perseroan untuk menjadi jembatan perekonomian, keuangan, dan kebudayaan antara Indonesia dan Tiongkok, Bank ICBC Indonesia telah menitikberatkan pertumbuhan usahanya pada BUMN serta perusahaan-perusahaan terkemuka (blue-chip). Alhasil, kredit yang disalurkan Bank ICBC Indonesia tumbuh 25,9% dari IDR24,0 triliun pada akhir 2014 mencapai IDR30,2 triliun pada akhir 2015. Mayoritas pertumbuhan kredit berasal dari pembiayaan proyekproyek infrastruktur dan pembiayaan ekspor impor. Per tanggal 31 Desember 2015, Bank mencatat peningkatan total aset sebesar 17,1% menjadi IDR45,7 triliun dari IDR39,1 triliun per 31 Desember 2014.

Penerbitan Obligasi senilai USD500,0 juta

Bank juga berhasil mempertahankan Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (CAR) sebesar 14,38%, angka yang cukup stabil di tengah pesatnya ekspansi kredit. Namun demikian, pertumbuhan kredit tersebut juga diiringi oleh peningkatan Rasio Non-performing Loan (NPL) yang mencapai 5,15% akibat reklasifikasi beberapa pinjaman korporat yang bermasalah selama tahun 2015. Menanggapi situasi ini, Bank ICBC Indonesia telah mengambil langkah-langkah serius untuk memitigasi risiko kredit ini dan mengelola pertumbuhan secara berhati-hati.

Perseroan berhasil mendiversifikasi dan mengoptimalkan basis pendanaan Bank melalui restrukturisasi sisi pendanaan Bank dengan tujuan rasionalisasi biaya dana, yaitu dengan cara mengurangi secara bertahap produk DPK yang relatif mahal dan juga menyesuaikan tingkat suku bunga deposito berjangka. Salah satu konsekuensi dari langkah-langkah ini adalah penurunan DPK Desember 2015 sebesar 18,6% dibandingkan Desember 2014 menjadi IDR21,9 triliun, namun di sisi lain kami juga berhasil menurunkan biaya dana lebih dari 10%. Untuk mengatasi penurunan DPK tersebut, Bank menjaga likuiditas melalui penerbitan obligasi senilai USD500,0 juta serta sumber pendanaan lainnya.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Total aset Bank ICBC Indonesia tumbuh 17,1% yoy menjadi IDR45.712,0 miliar pada 2015 ditopang pertumbuhan aktivitas pinjaman yang terus berlanjut. Total kredit (net) mencapai IDR29.841,9 miliar, naik sebesar 24,9% yoy. Sementara itu, dari sisi liabilitas, bank melakukan diversifikasi pendanaan untuk medorong aktivitas kredit karena
penurunan dana pihak ketiga sebesar 18,6% yoy menjadi IDR21.880,7 miliar. Bank menaikkan porsi simpanan dari bank lain dan penerbitan surat hutang untuk menutupi penurunan dana dari pihak ketiga. Sebagai konsekuensinya, rasio kredit terhadap simpanan (LDR) naik menjadi 137,9% pada 2015.

Kredit
Dalam hal jenis kredit, kredit modal kerja naik 33,5% yoy menjadi IDR16.536,4 miliar pada 2015 dan tetap memiliki kontribusi terbesar sekitar 54,8%. Kredit investasi juga naik 25,2% yoy menjadi IDR11.648,4 miliar pada tahun yang sama dengan kontribusi terbesar kedua sebesar 38,1%. Jenis kredit korporasi lainnya adalah pembiayaan eksporimpor yang mengalami penurunan sebesar 21,8% yoy menjadi IDR1.519,2 miliar ditengah pelemahan permintaan di pasar global. Sedangkan dari segmen individu, pinjaman konsumsi membukukan pertumbuhan tertinggi sebesar 38,3% yoy menjadi IDR420,9 miliar seiring dengan meningkatnya pengeluaran rumah tangga di pasar domestik. Bank juga memberikan kredit bagi karyawan dan direksi yang meningkat sebesar 18,3% menjadi IDR44,7 miliar pada 2015.

Simpanan Nasabah
Penurunan simpanan nasabah yang berasal dari giro (8,9%), tabungan (71,5%), dan deposito berjangka (11,7%) memiliki dampak signifikan terhadap total simpanan Bank ICBC Indonesia. Sumber pendanaan utama ini turun 18,6% menjadi IDR21.880,7 miliar pada 2015. Penurunan simpanan nasabah tersebut dikarenakan adanya restruktur
pendanaan yang ditujukan untuk menurunkan Cost of Funds dan meningkatkan NIM di 2016. Restruktur utama yang dilakukan yaitu dengan menghapuskan program tabungan yang mempunyai biaya besar, menyesuaikan suku bunga deposito yang sesuai dengan ketentuan regulator dan juga mengeluarkan obligasi sebesar USD500 juta.

CASA
Sejalan dengan turunnya simpanan nasabah, Current Account & Saving Account (CASA) turun sebesar 37,3% menjadi IDR4.592,2 miliar pada 2015. Oleh karena itu, rasio CASA terhadap total simpanan nasabah juga turun menjadi 21,0% dibandingkan 27,2% satu tahun sebelumnya.

Ekuitas
Total ekuitas naik sebesar 10,5% menjadi IDR3.834,5 miliar pada 2015 terutama karena peningkatan laba ditahan menjadi IDR1.189,7 miliar.

Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga Bank ICBC Indonesia naik sebesar 14,3% menjadi IDR2.367,2 miliar pada 2015. Pendapatan bunga didominasi oleh kredit (86,6%) diikuti oleh surat berharga (9,6%), penempatan pada BI & bank lain (2,2%) serta giro pada pada BI & bank lain (1,6%) secara rata-rata selama 2015. Pendapatan bunga dari kredit mencapai IDR2.049,4 miliar pada 2015, naik sebesar 14,4% dibandingkan 2014. Kenaikan suku bunga kredit Rupiah menjadi 11,8% dari 10,3% di tahun sebelumnya dan stabilnya suku bunga kredit USD sebesar 5,4% menjadi faktor positif untuk memperoleh pendapatan bunga dari kredit. Kredit dalam Rupiah dan USD memiliki rata-rata kontribusi terbesar masing-masing 38,4% dan 60,4% pada tahun 2015.

Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Bunga Bersih (NII) meningkat 38,3% menjadi IDR1.010,6 miliar pada 2015 karena peningkatan pendapatan bunga sejalan dengan ekpansi aktivitas pinjaman.
Selain itu, NII yang lebih tinggi juga berarti menaikkan rasio NII terhadap total pendapatan bunga menjadi 42,7% dari 35,3% pada 2014. Hal ini sejalan dengan kenaikan rasio NIM menjadi 2,9% pada 2015 dibandingkan 2,7% setahun sebelumnya.

Laba
Sejalan dengan pendapatan bunga yang lebih kuat dan perbaikan pendapatan operasional lainnya yang masingmasing tumbuh 14,3% dan 108,8%, laba sebelum pajak dan laba setelah pajak mengalami kenaikan. Kedua jenis laba tersebut masing-masing naik sebesar 40,5% dan 41,6%. Laba sebelum pajak dan laba setelah pajak dibandingkan pendapatan bunga juga meningkat menjadi 22,6% dan 16,4% pada 2015. Reklasifikasi yang terjadi setelah pos laba setelah pajak terutama didominasi oleh keuntungan (kerugian) nilai wajar atas surat berharga yang tersedia untuk dijual. Bank membukukan rugi sebesar IDR45,7 miliar (2015) dan laba sebesar IDR30,8 miliar (2014). Akumulasi kerugian atas reklasifikasi pada 2015 adalah IDR38,4 miliar dibandingkan total laba IDR20,1 miliar pada 2014. Pada akhirnya, total laba komprehensif mencapai IDR349,3 miliar (2015) dan IDR294,6 miliar (2014).

RENCANA STRATEGIS

Pada tahun 2016, Perseroan yakin bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh relatif tinggi dibandingkan negara-negara besar lainnya. Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) sepanjang 2016 diproyeksikan tumbuh sekitar 5,1-5,3%. Sementara itu, pertumbuhan kredit di Indonesia pada 2016 diproyeksikan tumbuh antara 12-14%. Dengan didukung peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok khususnya di bidang pembiayaan infrastruktur, maka kami yakin prospek masa depan bagi Bank ICBC Indonesia akan lebih cemerlang.

Pada tahun 2016, Bank akan melakukan serangkaian aktivitas untuk memperkuat pengendalian internal dari sisi tata kelola dan kepatuhan, manajemen risiko serta dari aspek koordinasi internal. Selain itu, Bank juga akan berusaha mengurangi tingkat NPL melalui berbagai inisiatif antara lain: memaksimalkan upaya penagihan lewat unit Special Asset Management yang baru dibentuk, meningkatkan budaya kredit yang baik di seluruh organisasi dan menambah kredit baru secara lebih hati-hati. Selain itu, dukungan dari Kantor Pusat dan juga regulator di Indonesia akan membuat Bank ICBC Indonesia mengembangkan cakupan bisnis dan melayani nasabah dengan lebih baik untuk mencapai lingkungan perbankan yang berorientasi pada nasabah. Bank ICBC Indonesia yakin dan percaya pada kemampuannya dalam melihat kedepan untuk menghadapi lima tahun kedepan dalam mencapai visi untuk “Menjadi bank lokal terkemuka dengan layanan, kinerja dan kontribusi yang terbaik.”.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Non Listed (PKNL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
210
Kantor Akuntan Publik
Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG)
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
icbc indonesia,laporan tahunan,2015,perbankan

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF