COMMITTED TO FINANCIAL WELLBEING
Visi dari PT. Bank Commonwealth (Commonwealth Bank) adalah “to excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, businesses and communities”. Dalam rangka mendukung visi ini, Commonwealth Bank memperbaharui misi yang ada untuk mendukung fokus Bank pada strategi dan segmen kunci. Misi yang telah diperbaharui adalah sebagai berikut: “to be the market leader in providing Digital Financial Solution for our Retail and SME target customers”.
Commonwealth Bank percaya bahwa misi baru ini akan menjadi kekuatan yang menuntun organisasi ini dalam menciptakan nilai untuk jangka panjang kepada nasabah, staf dan pemegang saham Bank. Commonwealth Bank bertujuan untuk selalu memberikan layanan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah dengan solusi yang tepat dari Bank. Teknologi digital akan memberikan kesempatan bagi Commonwealth Bank untuk memberikan layanan terbaik dengan cara yang efisien dan memberikan manfaat untuk nasabah dan Commonwealth Bank. Dengan menggunakan digital solutions, jangkauan dan akses akan bisa diperluas dan ditingkatkan sesuai dengan tujuan Commonwealth Bank untuk berperan dalam “Financial Literacy and Inclusion”.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Aset Commonwealth Bank di akhir tahun 2016 mencapai Rp18,8 triliun
Perubahan strategi Bank yang fokus pada segmen Retail dan SME serta upaya mengurangi portofolio komersial secara bertahap merupakan langkah-langkah tepat untuk mempertahankan posisi Bank. Aset Commonwealth Bank di akhir tahun 2016 mencapai Rp18,8 triliun, turun dari Rp22,3 triliun di tahun 2015. Penurunan ini terjadi akibat pengurangan portofolio komersial secara bertahap sesuai dengan strategi Bank. Selain itu, Direksi berhasil menjaga tingkat rasio gross NPL di bawah 4%. Dari sisi rasio kecukupan modal (CAR), Bank berhasil mempertahankan ratio sebesar 25,87% yang berada di atas rata-rata industri. Hal ini menunjukkan kondisi Bank yang masih sehat untuk menunjang pertumbuhan di masa depan.
Selama tahun 2016, Bank berhasil mempertahankan pendapatan operasional (operating income) yang relatif stabil sebesar Rp1.494 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1.529 miliar meskipun di tahun 2016 Bank mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan sebagai dampak dari eksekusi “exit strategy” bisnis Komersial. Bank mencatat pertumbuhan kredit untuk segmen Retail sebesar 38% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan kredit segmen Komersial turun sebesar 68% yang menyebabkan secara keseluruhan kredit turun sebesar 15% dari Rp13.745 miliar di akhir tahun 2015 menjadi Rp11.698 miliar di tahun 2016. Sementara komposisi penyaluran kredit untuk segmen SME terhadap total kredit meningkat menjadi 48% dari sebelumnya 42% di tahun 2015, segmen Retail sebesar 39% dan segmen Komersial sebesar 13%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Total aset Bank mengalami penurunan sebesar Rp3.491.290 juta atau 15,63% menjadi sebesar Rp18.842.610 juta pada akhir tahun 2016 yang di sebabkan oleh penurunan portofolio Komersial sebesar Rp3.196.905 juta sebagai dampak “exit strategy” segmen Komersial.
DPK
Per 31 Desember 2016, Bank mencatatkan total simpanan nasabah sebesar Rp13.236.285 juta, turun sebesar Rp2.023.166 juta atau 13,26% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp15.259.451 juta. Penurunan tersebut dikarenakan turunnya jumlah simpanan nasabah yang berasal dari deposito berjangka sebesar Rp900.783 juta, tabungan sebesar Rp703.010 juta, dan giro sebesar Rp419.373 juta. Penurunan simpanan nasabah sejalan dengan turunnya kredit yang diberikan.
Liabilitas
Pada tahun 2016, total liabilitas Bank adalah sebesar Rp14.886.285 juta turun sebesar Rp3.070.728 juta atau 17,10% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp17.957.013 juta. Hal ini sejalan dengan penurunan nilai kredit sebesar Rp2.275.945 juta. Rasio simpanan nasabah terhadap total liabilitas di akhir tahun sebesar 88,91%, meningkat sebesar 3,94% di tahun sebelumnya.
Ekuitas
Per 31 Desember 2016, Bank mencatatkan jumlah ekuitas sebesar Rp3.956.325 juta,menurun sebesar Rp420.562 juta atau 9,61% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp4.376.887 juta, yang disebabkan oleh kerugian di tahun 2016 sebesar Rp436.064 juta karena dibentuknya cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp832.714 juta.
RENCANA STRATEGIS
Momentum pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan prediksi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dimana Indonesia diperkirakan menjadi peringkat 4 besar ekonomi dunia pada tahun 2050 menarik banyak pihak untuk melakukan investasi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi ini juga didorong oleh segmen Retail dan SME. Untuk segmen Retail, populasi Affluent and Emerging Affluent diperkirakan akan meningkat menjadi 141 juta pada tahun 2020. Untuk segmen SME, pelaku bisnis usaha kecil dan menengah diperkirakan mencapai 900 ribu pada tahun 2020. Dengan memperhatikan perkiraan pertumbuhan industri dan ekonomi, Bank Commonwealth akan fokus pada peningkatan kinerja segmen bisnis Retail dan SME.
Untuk segmen Retail, Bank akan menawarkan solusi keuangan meliputi produk funding (tabungan dan deposito), lending (KPR, KTA dan Joint Finance) serta wealth management (investment dan insurance) yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank akan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan layanan untuk nasabahnya dan menjangkau target segmen secara lebih luas. Untuk segmen SME, Bank akan menawarkan solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan menyeimbangkan komposisi jenis fasilitas pinjaman. Bank akan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan layanan untuk nasabahnya dan memperluas jangkauan. Digital capabilities akan menjadi fondasi pertumbuhan bisnis Bank ke depannya baik sebagai Distribution Channel maupun Financial Solution.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id