PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk

PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk Laporan Tahunan 2016

MENGEMBANGKAN KAPABILITAS MEMANFAATKAN PELUANG

Proses penyempurnaan yang berkelanjutan memastikan BCA dalam menyediakan layanan yang terbaik bagi nasabah memenuhi kebutuhan finansial nasabah yang terus berkembang, serta selalu terdepan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini. BCA terus berkomitmen untuk melakukan investasi di bidang perbankan transaksi maupun penyaluran kredit serta mendukung pengembangan anak-anak usaha Bank.

Kondisi usaha pada tahun 2016 yang diwarnai dengan berbagai tantangan menjadi suatu ujian atas ketahanan model bisnis yang dimiliki oleh BCA. Sepanjang tahun, BCA fokus dalam mengeksplorasi dan mengoptimalkan berbagai peluang usaha dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian. Memiliki model bisnis yang teruji, memungkinkan BCA untuk kembali menghasilkan kinerja keuangan yang solid.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Portofolio Kredit tumbuh sebesar 7,3% menjadi Rp 416 triliun

BCA mengambil langkah proaktif namun tetap berhati-hati dalam menstimulasi pertumbuhan kredit. Di tengah permintaan kredit yang masih lemah, BCA secara bertahap menurunkan suku bunga baik pada kredit konsumer maupun kredit untuk kebutuhan bisnis. Dengan demikian, BCA mencatat pertumbuhan portofolio kredit yang positif di seluruh segmen kredit.

Pada tahun 2016 portofolio kredit tumbuh sebesar 7,3% menjadi Rp 416 triliun ditopang oleh peningkatan kredit di segmen konsumer dan kredit korporasi. Fungsi intermediasi melalui penyaluran kredit dijalankan dengan mengutamakan kualitas dan fokus kepada para nasabah-nasabah yang memiliki rekam jejak yang baik.

Pada akhir tahun 2016 kredit dalam denominasi Rupiah naik sebesar 6,5% menjadi Rp 389,4 triliun sedangkan kredit dalam denominasi valuta asing meningkat sebesar 20,1% menjadi ekuivalen USD 2,0 miliar atau Rp 26,5 triliun. Untuk meminimalisasi risiko nilai tukar, BCA menerapkan pembatasan penyaluran kredit dalam mata uang asing, dan pemberian kredit dalam mata uang asing ditujukan pada debitur yang memiliki usaha dengan pendapatan utama valuta asing.

Pada tahun 2016 rasio LFR BCA tercatat sebesar 77,1% menurun 400 basis points bila dibandingkan 81,1% pada tahun 2015. Penurunan rasio LFR BCA sejalan dengan peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih tinggi dibandingkan  laju pertumbuhan kredit.

Pada tahun 2016 BCA mempertahankan posisi pendanaan yang solid dengan total dana pihak ketiga mencapai Rp 530,1 triliun, tumbuh 11,9% atau Rp 56,5 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 473,7 triliun. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan dana rekening transaksi atau CASA (giro dan tabungan). Dana CASA merupakan porsi utama dari dana pihak ketiga yaitu sebesar 77,0% sementara itu dana deposito berkontribusi sebesar 23,0% terhadap total dana pihak ketiga pada tahun 2016.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset
Per 31 Desember 2016 total aset BCA tumbuh 13,9% menjadi Rp 676,7 triliun dari Rp 594,4 triliun pada tahun sebelumnya.

Kredit
Pada tahun 2016 portofolio kredit tumbuh sebesar 7,3% menjadi Rp 416 triliun ditopang oleh peningkatan kredit di segmen konsumer dan kredit korporasi.

Liabilitas
Pada tahun 2016 pertumbuhan aset BCA didukung oleh peningkatan liabilitas BCA yang sebesar 11,7% atau Rp 59,3 triliun menjadi Rp 564,0 triliun dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 504,7 triliun. Dana pihak ketiga merupakan komposisi terbesar yaitu 94,0% terhadap total liabilitas.

Dana Pihak Ketiga
Pada tahun 2016 BCA mempertahankan posisi pendanaan yang solid dengan total dana pihak ketiga mencapai Rp 530,1 triliun, tumbuh 11,9% atau Rp 56,5 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 473,7 triliun.

Ekuitas
Pada tahun 2016, Total Ekuitas BCA meningkat 25,8% atau Rp 23,1 triliun menjadi Rp 112,7 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan kenaikan saldo laba pada tahun berjalan maupun laba ditahan.

Laba Bersih
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 20,6 triliun pada tahun 2016, meningkat 14,4% dibandingkan Rp 18,0 triliun pada tahun 2015. Kenaikan laba bersih tersebut mendukung peningkatan laba bersih per saham (Earning Per Share - EPS) menjadi sebesar Rp 836 per saham di tahun 2016 dibandingkan Rp 731 per saham di tahun 2015. Tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity– ROE) tercatat sebesar 20,5% pada tahun 2016 dibandingkan 21,9% pada tahun 2015.

RENCANA STRATEGIS

Mencermati prospek perekonomian Indonesia pada tahun 2017, BCA menargetkan pertumbuhan volume kredit pada kisaran 8%-10%. Kami memperkirakan semua segmen akan terus bertumbuh dan memberi kontribusi terhadap pertumbuhan tersebut. Di sisi pendanaan, BCA memperkirakan pertumbuhan dana CASA sekitar 5%-7%.

BCA memproyeksikan pertumbuhan modal organik akan menopang pengembangan kegiatan bisnis di tahun 2017. BCA menetapkan rasio ROA pada tahun 2017 tidak lebih rendah dari 3,5% dan rasio ROE pada kisaran 18% - 20%. BCA akan melangkah secara hati-hati untuk mencapai proyeksi dan budget yang telah disusun. BCA terus mencermati perkembangan faktor-faktor makro ekonomi dan kompetisi industri perbankan di tahun 2017, dan apabila diperlukan, BCA dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk  menyesuaikan rencana bisnis dengan perkembangan dan kondisi ekonomi serta kejadian tidak terduga yang mungkin muncul guna melindungi kepentingan para pemangku kepentingan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Keuangan Listed (PKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
608
Kantor Akuntan Publik
Siddharta Widjaja & Rekan anggota KPMG International
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
Fitch Ratings Singapore Pte Ltd, Moody’s Singapore Pte Ltd
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
bca,perbankan,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF