STRENGTHENING CAPABILITIES
Tahun 2016 industri pertambangan masih mengalami gejolak berkepanjangan, dan situasi bertambah sulit ketika harga minyak mentah dunia terus menurun. Menghadapi kondisi ini, Perseroan memperkuat kapabilitas dalam menyediakan layanan total terpadu didukung pabrik detonator yang baru, serta mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain penting di industri jasa pengeboran darat. Langkah-langkah memperkuat kapabilitas ini menjadi landasan yang kuat untuk menjamin keberlanjutan bisnis Perseroan.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Perseroan mencatat Rugi Bersih sebesar AS$8,9 juta
Di tengah situasi tahun 2016 yang kurang mendukung, Perseroan mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan yaitu mencatat rugi bersih AS$8,9 juta, menurun 51% dibandingkan rugi bersih di tahun 2015 sebesar AS$18,2 juta. Penurunan rugi bersih tersebut terutama disebabkan pencadangan piutang tahun 2015 sebesar AS$5,1 juta. EBITDA di tahun 2016 menurun 49% dari AS$14Juta di tahun 2015 menjadi AS$7,1 juta di tahun 2016.
Penjualan langsung PT Multi Nitrotama Kimia (“MNK”) mengalami penurunan 26% dari AS$55 juta di tahun 2015 menjadi AS$40 juta dengan volume penjualan langsung 79.859 MT, turun 19% dari 98.755 MT di tahun 2015. MNK juga membukukan rugi bersih AS$7,3 juta di tahun 2016 dan AS$15,6 Juta di tahun 2015. Penjualan selama tahun 2016 mencapai AS$81 juta, turun 35% dibandingkan AS$125 juta tahun 2015. Sementara EBITDA mencapai AS$1 juta, turun 78% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni AS$4,9 juta.
Penurunan kinerja MNK masih terjadi sebagai imbas dari melemahnya harga komoditas pertambangan yang mengakibatkan turunnya permintaan terhadap produk Amonium Nitrat. MNK juga masih harus menghadapi persaingan ketat dari produk-produk impor. Belum pulihnya industri pertambangan batubara hingga kuartal 3 menambah tekanan pada MNK karena banyak perusahaan pertambangan yang belum beroperasi atau mampu mengembalikan kegiatan operasinya pada tingkat semula.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Penjualan Neto
Dimana pada tahun 2016, Perseroan membukukan total penjualan neto konsolidasian sebesar AS$101 juta menurun 37% dibandingkan total penjualan neto konsolidasian sebesar AS$161 juta pada tahun 2015. Kontribusi terbesar terhadap penjualan neto di tahun 2016 adalah dari segmen Jasa yaitu sebesar 40% lebih tinggi dibandingkan kontribusi tahun 2015 sebesar 35%. Untuk segmen pabrikan dan segmen perdagangan masing-masing sebesar 32% dan 28% terhadap penjualan neto di tahun 2016, sementara kontribusi pada tahun 2015 masing-masing sebesar 26% dan 38%.
Total Aset
Total aset menurun sebesar 10% dari AS$187 juta di tahun 2015 menjadi AS$168 juta di tahun 2016. Aset tidak lancar di tahun 2015 menurun 6% atau sebesar AS$8 juta karena adanya penyusutan fixed asset. Aset lancar juga mengalami penurunan sebesar 22% dari AS$57 juta di tahun 2015 menjadi AS$44 juta di tahun 2016 yang terutama disebabkan oleh penurunan Piutang Usaha - pihak ketiga sebesar 42% atau setara dengan AS$10 juta di tahun 2016.
Total Liabilitas
Total liabilitas menurun sebesar 6% dari AS$167 juta di tahun 2015 menjadi AS$158 juta di tahun 2016. Liabilitas jangka pendek turun sebesar 22% atau sebesar AS$34 juta yang terutama disebabkan penurunan Pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1 tahun sebesar 18% atau sebesar AS$14 juta, dan menurunnya utang usaha - pihak ketiga sebesar 43% setara AS$14 juta. Liabilitas jangka panjang naik sebesar 167% dari AS$ 14 juta di tahun 2015 menjadi AS$38 juta di tahun 2016 yang disebabkan karena menurunnya pinjaman bank jangka panjang dan utang usaha jangka panjang pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa.
RENCANA STRATEGIS
Perseroan optimis memandang tahun 2017 karena Perseroan memandang bahwa kondisi terberat bisnis Perseroan, yang disebabkan pelemahan perekonomian global, akan segera berlalu. Membaiknya harga-harga komoditas pertambangan, terutama migas dan batubara, menjadi indikasi ke arah perbaikan kondisi industry pertambangan serta industri minyak dan gas. Pada 2016, Perseroan melakukan penjajakan pasar ekspor untuk menawarkan produk Amonium Nitrat dan Asam Nitrat, dua produk bahan baku untuk membuat bahan peledak. Walaupun sifatnya masih penjajakan, langkah ini diharapkan akan membuka jalan untuk memperluas pasar ke luar negeri.
Perseroan mengalokasikan belanja modal US$2 juta pada 2017 untuk perbaikan dan perawatan sarana produksi. Selain itu ke depan manajemen Perseroan akan lebih fokus pada bisnis pendapatan jasa dibandingkan dengan pendapatan dari penjualan produk. Pada tahun 2017, Perseroan akan tetap mengandalkan suntikan dana (pinjaman) dari pemegang saham utama guna memenuhi kebutuhan operasional dan kewajiban terutama terhadap kreditur. Perseroan juga mempertimbangkan untuk melakukan aksi korporasi di tahun mendatang untuk penyelesaian menyeluruh terhadap kewajiban kepada kreditur serta memperbaiki kondisi neraca Perseroan.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id