PT ADARO ENERGY, Tbk

PT ADARO ENERGY, Tbk Laporan Tahunan 2016

MEMANFAATKAN MOMENTUM PERTUMBUHAN UNTUK MEMBANGUN LANDASAN YANG KOKOH BAGI INDONESIA

PERFORMANCE HIGHLIGHT

AS$75 Juta Dividen Tunai Kepada Pemegang Saham

Hasil memuaskan yang dicapai perusahaan di tahun 2016 menunjukkan ketahanan model bisnisnya yang terintegrasi vertikal. Perusahaan dapat mengurangi biaya, mengelola belanja modal, dan terus mencapai keunggulan operasional. Perusahaan berhasil mencapai target. Meskipun pasar melemah di semester pertama tahun 2016, Perusahaan mendistribusikan AS$75 juta dividen tunai kepada pemegang saham di tahun 2016. Untuk tahun 2016, Adaro telah membagikan dividen interim sebesar AS$61 juta pada bulan Januari 2017. Hal ini menunjukkan komitmen dari manajemen untuk memberikan pengembalian yang signifikan kepada para pemegang saham dan di saat yang sama terus menciptakan nilai.

Perusahaan mengapresiasi atas keberhasilan dalam pencapaian momen penting terkait tercapainya kesepakatan pembiayaan dari dua proyek pembangkit listrik, yaitu pembangkit listrik batubara 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah pada pertengahan tahun 2016 dan pembangkit listrik batubara 2x100 MW di Tanjung, Kalimantan Selatan pada awal tahun 2017. Selain itu, akuisisi deposit batubara metalurgi di Kalimantan Tengah dan Timur melengkapi portofolio aset batubara perusahaan.

EBITDA Operasi AE Meningkat 22% y-o-y Menjadi AS$893 juta

Perusahaan tetap menghasilkan profitabilitas yang tinggi serta likuiditas dan arus kas bebas yang baik. Grup Adaro memproduksi 52,6 Mt batubara pada tahun 2016 dan mencapai target produksi, dan walaupun harga jual rata-rata turun 8% dibandingkan tahun 2015, Perusahaan berhasil mempertahankan marjin EBITDA operasional yang tinggi, yaitu 35%, sebagai hasil langkah-langkahefisiensi serta penurunan nisbah kupas dan harga bahan bakar. EBITDA operasi AE meningkat 22% y-o-y menjadi AS$893 juta, melebihi panduan yang telah ditetapkan pada kisaran AS$450 sampai AS$700 juta. Pencapaian ini disebabkan antara lain oleh fokus kami pada disiplin biaya dan efisiensi. Laba inti tetap kuat pada AS$398 juta, yang mencerminkan pendapatan setelah pajak yang kuat. Perusahaan menjaga likuiditas yang sehat sebesar AS$1.157 juta, sehingga memiliki fleksibilitas dan dukungan untuk menghadapi volatilitas pasar batubara.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Laba inti
Laba inti AE naik 35% menjadi AS$398 juta, yang mencerminkan kekuatan laba setelah pajak yang dihasilkan oleh bisnis inti. laba inti tidak menyertakan beberapa komponen, antara lain amortisasi properti pertambangan sebesar AS$91 juta, keuntungan akuisisi sebesar AS$197 juta, penurunan nilai goodwill sebesar AS$110 juta, dan penurunan nilai properti pertambangan sebesar AS$24 juta.

EBITDA operasional
EBITDA operasional naik 22% menjadi AS$893 juta, atau lebih tinggi daripada panduan EBITDA operasi yang berada di kisaran AS$450 juta sampai AS$700 juta, sebagai hasil disiplin biaya dan efisiensi di seluruh operasi perusahaan. AE membukukan marjin EBITDA operasi sebesar 35,4%, yang tetap merupakan salah satu yang tertinggi diantara produsen batubara dan energi Indonesia.

Utang
Pengelolaan utang secara hati-hati menjaga likuiditas ae tetap sehat. ae membayar pinjaman bank Sebesar AS$144 juta pada periode ini dan mengurangi utang bersih sebesar 57% yoy hingga menjadi AS$373 juta karena perusahaan menghasilkan posisi kas yang solid dan terus mencicil pinjaman secara berkala. AE memiliki akses likuiditas sebesar aS$1.157 juta, yang terdiri dari AS$1.077 juta dalam bentuk kas dan AS$80 juta dalam bentuk fasilitas pinjaman yang belum dipakai. Jadwal pembayaran utang rata-rata dari tahun 2017 sampai 2021 berada pada tingkat yang terkendali, atau sekitar AS$278 juta pertahun.

Arus Kas Bebas
AE mempertahankan arus kas bebas yang positif sebesar AS$479 juta dengan dukungan EBITDA operasi yang solid dan pembelanjaan modal yang hati-hati.

RENCANA STRATEGIS

Di tahun 2017, kondisi pasar diperkirakan akan lebih stabil. AE optimis namun waspada terhadap peningkatan fundamental pasar batubara karena permintaan tumbuh lebih lambat. reformasi pasokan China diharapkan akan terus berlanjut dan mendukung keseimbangan permintaan dan pasokan. Di tahun 2017, impor batubara termal China diperkirakan akan berkurang akibat peningkatan produksi dan penurunan harga batubara di dalam negara tersebut. Impor batubara termal India diperkirakan juga akan berkurang di tahun 2017 karena peningkatan produksi domestiknya. Pertumbuhan permintaan diperkirakan akan datang dari Indonesia dan negara-negara asia tenggara lainnya seperti malaysia, Filipina, thailand, dan Vietnam, karena proyek-proyek PltU baru akan mulai beroperasi di beberapa tahun ke depan. Kondisi suplai dan permintaan diperkirakan akan membaik. Batubara akan tetap menjadi kontributor utama bagi kebutuhan energi masa depan Indonesia. Banyak negara sedang membangun PLTU dengan teknologi efisiensi yang tinggi dan emisi yang rendah, sebuah sinyal positif untuk permintaan batubara dalam jangka panjang.

Untuk mengatasi volatilitas pasar, perusahaan menerapkan strategi untuk memperkuat struktur modal, mempertahankan kas, dan terus melakukan pembayaran utang secara berkala, yang tercermin pada neraca yang lebih kuat dengan penurunan posisi utang bersih sebesar 57% menjadi AS$373 juta. Sebagai hasilnya, rasio utang bersih terhadap EBITDA operasi 12 bulan terakhir turun menjadi 0,42x dan rasio utang bersih terhadap ekuitas turun menjadi 0,10x. EBITDAoperasi 2017 ditargetkan pada kisaran AS$900 juta sampai AS$1.100 juta dengan dukungan kondisi harga batubara yang lebih baik dan efisiensi biaya di ketiga pilar pertumbuhan yang terus memperkuat fondasi perusahaan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. Untuk tahun 2017, perusahaan menargetkan belanja modal pada kisaran AS$200 juta sampai AS$250 juta untuk pengembangan AMC, penggantian alat berat, pemeliharaan rutin, serta untuk menjaga kesiapan kegiatan pertambangan dari aset-aset pertambangan Perusahaan.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
370
Kantor Akuntan Publik
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC di Indonesia)
Biro Administrasi Efek
PT Ficomindo Buana Registar
Kustodian
N/A
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
adaro,energy,pertambangan,indonesia

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF