PRESENTING INDONESIA AT THE GLOBAL STAGE
Sepanjang tahun 2015, Indonesia Eximbank terus berkiprah untuk membawa Indonesia mendunia. Sebagai sebuah Lembaga Pembiayaan Ekspor, Indonesia Eximbank memiliki kekhususan mandat dalam penyediaan fasilitas Pembiayaan, Penjaminan dan Asuransi, maupun layanan Jasa Konsultasi untuk mendukung ekspor dan kegiatan penunjang ekspor. Produk dan layanan kami dirancang khusus agar mampu memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing komoditas dan produk ekspor Indonesia di pasar dunia.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
National Interest Account (NIA)
Indonesia Eximbank senantiasa mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka mendorong program ekspor nasional melalui penyediaan fasilitas Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa Konsultasi. Selama tahun 2015, sejumlah pencapaian telah diraih baik dari sisi pelaksanaan mandat Pemerintah maupun kinerja keuangan. Penyaluran fasilitas diberikan kepada sektor industri bernilai tambah (hilirisasi industri), infrastruktur dan sarana prasarana penunjang ekspor, serta UKM ekspor. Disamping itu pemberian fasilitas juga dimaksudkan untuk mendorong aktivitas ekspor ke negara tujuan ekspor non-tradisional, overseas financing dan penyediaan fasilitas trade finance.
Indonesia Eximbank juga telah melaksanakan penugasan khusus dari Pemerintah atau dikenal dengan National Interest Account (NIA). NIA sebagai bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah Tahun 2015, memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk Indonesia, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta memiliki potensi peningkatan dan pengembangan ekspor jangka panjang. Pada tahun 2015, Indonesia Eximbank melakukan penandatangan izin prinsip fasilitas pembiayaan kepada salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri strategis untuk melakukan ekspor 150 gerbong kereta api penumpang ke Bangladesh. Pembiayaan ekspor ini secara komersil sulit dilaksanakan namun dianggap perlu oleh Pemerintah sehingga penyalurannya menggunakan skema Penugasan Khusus atau NIA (National Interest Account).
Total Pembiayaan Indonesia Eximbank pada tahun 2015 mencapai Rp74,83 triliun
Pencapaian kinerja pembiayaan searah dengan strategi dan program ekspor nasional melalui diversifikasi pasar ekspor, penciptaan nilai tambah, dan peningkatan daya saing. Total Pembiayaan Indonesia Eximbank pada tahun 2015 mencapai Rp74,83 triliun, tumbuh 35,55% dari tahun 2014. Ekspansifnya Pembiayaan mendorong pertumbuhan Aset sebesar 40,44% atau mencapai Rp84,97 triliun. Selama tahun 2015, Indonesia Eximbank telah menyalurkan pembiayaan kepada eksportir dengan tujuan ekspor lebih dari 60 negara yang tersebar di 5 (lima) benua. Komitmen Indonesia Eximbank untuk mendorong diversifikasi pasar ekspor Indonesia dibuktikan dengan meningkatnya porsi Pembiayaan kepada eksportir dengan tujuan pasar non-tradisional dari 23,94% di tahun 2014 menjadi 28,61% di tahun 2015.
42,92% atau senilai Rp32,1 triliun Untuk Pembiayaan Komoditas Unggulan
Indonesia Eximbank mendorong peningkatan ekspor melalui pembiayaan kepada komoditas unggulan ekspor non-migas seperti Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Karet dan Produk Karet, Kopi, Produk Makanan, Furniture dan Produk Kayu, Kakao, Ikan dan Hasil Laut, Udang dan Alas Kaki. Pada tahun 2015, porsi Pembiayaan kepada komoditas unggulan sebesar 42,92% atau senilai Rp32,1 triliun. Dukungan Indonesia Eximbank kepada komoditas-komoditas tersebut tetap tinggi di tengah anjloknya harga komoditas global. Sebesar Rp27,65 triliun atau 36,95% dari total Pembiayaan disalurkan untuk Pembiayaan dalam rangka hilirisasi industri antara lain industri plastik, industri garmen (sarung), industri pengolahan karet, industri pengolahan hasil laut (surimi), industri peralatan rumah tangga, industri furniture, industri pengolahan CPO, industri kemasan dan label cetak.
Laba Bersih Indonesia Eximbank mencapai Rp1,43 triliun atau tumbuh 20,73%
Di tengah berbagai tantangan global dan domestik, Indonesia Eximbank tetap menunjukkan kinerja keuangan yang baik. Total Aset mencapai Rp84,97 triliun, 16,83% di atas target yang telah ditetapkan dan tumbuh 40,44% dari tahun sebelumnya. Di sisi lain penyaluran fasilitas Penjaminan dan Asuransi juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Total nilai Penjaminan mencapai Rp6,25 triliun atau tumbuh 72,13% (yoy), sementara itu Asuransi mencatat total pertanggungan sebesar Rp1,21 triliun atau tumbuh 72,06% dari tahun sebelumnya. Laba Bersih Indonesia Eximbank mencapai Rp1,43 triliun atau tumbuh 20,73% (YoY). Hal ini menunjukkan Indonesia Eximbank mampu mengelola aset dan liabilitasnya secara efisien, tercermin dari rasio-rasio keuangan yang terjaga dengan baik, yaitu: Net Interest Margin (NIM) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BoPo), masingmasing di level 3,28% dan 69,09%, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing pada level 2,40% dan 12,89%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Aset
Total Aset mencapai Rp84,97 triliun, 16,83% di atas target yang telah ditetapkan dan tumbuh 40,44% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh ekspansi Pembiayaan yang mencapai Rp74,83 triliun atau tumbuh 35,55% (yoy) di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional yang hanya tumbuh 10,44%. Ekspansi pembiayaan Indonesia Eximbank diikuti dengan pengelolaan aset yang baik yang tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) netto sebesar 1,95%.
Ekuitas
Total ekuitas posisi akhir tahun tercatat sebesar Rp12,36 triliun, meningkat 18,44% dari tahun sebelumnya, yang terdiri dari Kontribusi Modal Pemerintah sebesar Rp9,73 triliun dan Saldo Laba Ditahan sebesar Rp2,63 triliun.
Pembiayaan
Pembiayaan Indonesia Eximbank pada tahun 2015 mencapai Rp74,83 triliun, tumbuh 35,55% dari tahun 2014.
Asuransi Ekspor
Asuransi mencatat total pertanggungan sebesar Rp1,21 triliun atau tumbuh 72,06% dari tahun sebelumnya.
Laba Bersih
Laba Bersih Indonesia Eximbank mencapai Rp1,43 triliun atau tumbuh 20,73% (YoY). Hal ini menunjukkan Indonesia Eximbank mampu mengelola aset dan liabilitasnya secara efisien, tercermin dari rasio-rasio keuangan yang terjaga dengan baik, yaitu: Net Interest Margin (NIM) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BoPo), masingmasing di level 3,28% dan 69,09%, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing pada level 2,40% dan 12,89%.
Sumber Dana
sumber dana di tahun 2015 sebagai konsekuensi dari peningkatan efek-efek yang diterbitkan dan perolehan pinjaman yang meningkat sebesar 39,53%. Saldo efek-efek yang diterbitkan meningkat 32,93% dari Rp21.756,73 miliar di tahun 2014 meningkat menjadi Rp28.921,02 miliar di tahun 2015. Sedangkan saldo perolehan pinjaman yang diterima meningkat 44,87% dari Rp26.952,49 miliar di tahun 2014 menjadi Rp39.044,80 miliar di tahun 2015.
RENCANA STRATEGIS
Free Trade Agreement (FTA) seperti Trans Pacific Partnership, maupun sejumlah FTA lainnya yang saat ini sedang intensif dilakukan oleh Pemerintah seperti Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) dan Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-A CEPA), yang diperkirakan dapat mendorong volume perdagangan dunia, peran Indonesia Eximbank dapat semakin meningkat seiring dengan potensi meningkatnya kebutuhan Pembiayaan Ekspor. Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP) II tahun 2015-2019 dengan sasaran utama adalah peningkatan daya saing barang dan jasa Indonesia di pasar global.
Strategi yang akan dilakukan di tahun 2016 terutama fokus untuk prioritas kegiatan ekspor langsung, antara lain melalui: peningkatan pembiayaan segmen UKM ekspor, peningkatan pelaksanaan overseas financing khususnya buyer’s credit serta pelaksanaan penugasan khusus guna mendukung paket kebijakan Pemerintah dalam rangka meningkatkan ekspor Indonesia, dan ketahanan usaha untuk menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada industri padat karya berorientasi ekspor.
Strategi-strategi tersebut diterapkan baik pada segmen korporasi maupun segmen UKM dengan tetap memperhatikan tiga hal, yaitu menjaga kualitas produk dan jasa, memberikan harga yang terjangkau bagi eksportir, dan memberikan pelayanan prima. Pada tahun 2016 CPNE akan diteruskan guna meningkatkan kemampuan teknis dan kapasitas produksi pelaku usaha sehingga siap memasuki pasar global. Dengan demikian, pada waktunya diharapkan CPNE akan menghasilkan lebih banyak eksportir-eksportir baru di segmen UKM.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id