PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk

JAPFA COMFEED INDONESIA Laporan Tahunan 2015

BUILDING A SUSTAINABLE FUTURE
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Turunnya daya beli masyarakat akibat pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai harapan dan sejumlah persoalan yang menghadang industri peternakan nasional, berdampak cukup besar terhadap kinerja Perseroan sepanjang tahun 2015.

Sebagai salah satu pemain utama di industri peternakan nasional, Perseroan berhasil melewati kondisi tersebut dengan capaian kinerja yang cukup baik. Perseroan juga semakin yakin dengan arah dan tujuan yang akan dilalui agar dapat terus berkembang secara berkesinambungan di masa mendatang.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Perseroan Membukukan Penjualan Sebesar Rp25,0 triliun
Perseroan mencatat kinerja operasional yang cukup baik sepanjang tahun 2015. Sejumlah inisiatif strategis yang diambil manajemen terbukti mampu mengantarkan Perseroan tetap menjadi pemain utama di industri peternakan nasional.

Dari sisi keuangan, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp25,0 triliun, meningkat 2,3% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp24,4 triliun. Laba Usaha meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,7 triliun. Pada tahun 2015, Perseroan membukukan peningkatan dalam kerugian selisih kurs, yang memberi tekanan pada laba bersih Perseroan. Namun demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk pada tahun 2015 juga meningkat sebesar 37,9% dari Rp339 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp468 miliar tahun 2015.

Kontributor Utama Profitabilitas Perseroan
Unit Pakan Ternak masih menjadi kontributor utama bagi profitabilitas Perseroan. Perseroan terus melakukan langkah antisipatif terhadap kondisi pasar yang oversupply dengan membatasi belanja modal yang bersifat ekspansif, terutama dalam hal kapasitas produksi pabrik pakan ternak dan pengelolaan pembibitan. Kendati membukukan kerugian pada tahun 2015, kinerja Divisi Peternakan Sapi Potong masih mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan juga tengah mengembangkan varian baru yang membidik segmen yang lebih niche, yaitu jenis sapi wagyu. Varian baru ini diharapkan akan turut memberi kontribusi pada penjualan Perseroan.

Sementara itu, Divisi Budidaya Perairan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan/profitabilitas Perseroan, terutama karena meningkatnya penjualan pakan udang, seiring meningkatnya harga udang dunia. Bisnis-bisnis pendukung juga mencatat kinerja yang positif. Penjualan karung plastik dan bungkil kopra tumbuh cukup baik. Perseroan terus mendorong ekspor bungkil kopra keberbagai negara mengingat potensi yang ada masih cukup besar.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset Lancar
Perseroan mencatat pertumbuhan Aset Lancar sebesar 10,3% atau Rp895 miliar menjadi Rp9,6 triliun pada tahun 2015 dibandingkan Rp8,70 triliun pada tahun 2014. Peningkatan Aset Lancar terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah Kas dan Setara Kas dan persediaan Perseroan.

Aset Tidak Lancar
Aset Tidak Lancar pada 2015 tercatat sebesar Rp7,56 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp505,67 miliar atau 7,2% dibandingkan 2014 sebesar Rp7,05 triliun. Peningkatan Aset Tidak Lancar bersih disebabkan oleh meningkatnya jumlah perolehan aset tetap Perseroan.

Liabilitas jangka Pendek
Liabilitas Jangka Pendek tahun 2015 tercatat sebesar Rp5,35 triliun. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar Rp436 miliar atau 8,9% dari Rp4,92 triliun pada 2014. Peningkatan Liabilitas Jangka Pendek berasal dari meningkatnya Utang Usaha dan Utang Pajak Perseroan.

Penjualan Bersih
Sepanjang tahun 2015, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp25 triliun, lebih tinggi Rp0,5 triliun atau 2,3% dibandingkan penjualan bersih tahun 2014 yang sebesar Rp24,5 triliun.

RENCANA STRATEGIS

Perekonomian Indonesia tahun 2016 diperkirakan masih mengalami kelesuan. Harga-harga komoditas dan tambang diperkirakan belum akan pulih pada tahun 2016. Divisi Budidaya Perairan dan Sapi Potong masih memiliki potensi yang sangat besar. Produk udang asal Indonesia semakin mendapat tempat di pasar ekspor. Perseroan akan terus mendorong petambak untuk meningkatkan kualitas produknya dengan menerapkan pola budidaya udang yang benar.

Besarnya populasi penduduk Indonesia masih menjadi potensi pasar yang sangat menarik bagi industri peternakan. Terlebih tingkat konsumsi daging ayam dan sapi di Indonesia juga masih terbilang rendah. Konsumsi ayam per kapita diperkirakan sekitar 9,5-10kg, sementara konsumsi daging sapi diperkirakan sekitar 2-3 kg per kapita. Perseroan semakin optimis akan prospek bisnis Divisi Budidaya Perairan karena adanya peningkatan permintaan. Oleh karena itu, Perseroan optimis tentang prospek bisnis di industri peternakan nasional.

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun yang juga didukung dengan skala ekonomi yang besar, terintegrasi, jangkauan produksi dan pemasaran yang luas, serta reputasi merek yang kuat, membuat Perseroan dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah iklim persaingan bisnis yang sangat ketat ini. Untuk memaksimalkan integrasi usaha, Perseroan senantiasa melakukan perbaikan dan pembaruan terhadap produk dan layanan yang ditawarkannya. Salah satu langkah yang dilakukan Perseroan adalah dengan menyediakan laboratorium untuk menguji bahan pakan, teknik produksi dan budidaya, kesehatan lingkungan peternakan dan riset vaksin. Perseroan juga memiliki layanan purna jual dan fasilitas distribusi lainnya seperti produksi bahan kemasan pakan dan transportasi pengiriman hasil-hasil usaha Perseroan.

Dalam rangka menyempurnakan integrasi secara vertikal, Perseroan melakukan pengawasan dan optimalisasi proses produksi pakan ternak, pembibitan dan peternakan komersial. Perseroan menyesuaikan formula pakan dengan umur dan jenis ternak yang dibudidayakan. Perseroan menciptakan sebuah sistem biosecurity berstandar internasional untuk melindungi ternak dari penyakit. Sistem ini mengharuskan peternakan bibit ayam dan penetasan telur direlokasikan ke kawasan yang jauh dari kepadatan pusat produksi ternak. Hal ini disempurnakan dengan adanya
pengawasan yang reguler, sistem sanitasi yang benar, serta pembasmian kuman dan audit biosecurity secara berkala. Selain itu, Perseroan juga memantau kesehatan ternak secara intensif di laboratorium internal, untuk melakukan deteksi dini atas adanya suatu penyakit.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
324
Kantor Akuntan Publik
Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Anggota dari Moore Stephens International Limited.
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
Japfa Comfeed Indonesia,laporan tahunan,2015,ternak,sapi,budidaya udang,pakan,vaksin

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF