PT INDOCEMENT  TUNGGAL PRAKARSA, Tbk

INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Laporan Tahunan 2015

40 TAHUN PERJALANAN MEMBANGUN SUKSES BERKELANJUTAN
Tahun ini, Indocement memperingati 40 tahun kiprahnya di industri semen Indonesia. Dalam usianya yang ke-40, Indocement siap menyongsong pertumbuhan
yang berkelanjutan dan menghadapi tantangan dan persaingan yang ketat di industri semen. Selama empat dekade, Indocement terus mengembangkan bisnisnya
dan melangkah maju untuk berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Empat puluh tahun mengemban kepercayaan masyarakat Indonesia dan bekerja untuk bangsa. Selaras dengan derap langkah pembangunan di Indonesia, Indocement akan terus berupaya untuk menciptakan dan meningkatkan pertumbuhan usaha yang sehat dan berkelanjutan, sekaligus tetap menjadi yang “Kokoh dan Terpercaya” dalam pembangunan bangsa.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Fokus Pada Penjualan di Home Market
Salah satu strategi yang Indocement jalankan di tahun 2015 adalah fokus pada penjualan di home market (Jakarta, Jawa Barat dan Banten) serta efisiensi biaya.
Memusatkan penjualan lebih dekat dengan pabrik berarti mengurangi biaya transportasi dan menjaga margin penjualan yang baik. Indocement tidak bisa mengontrol pasar tetapi Indocement dapat mengontrol biaya. Pangsa pasar Indocement adalah 27,5% di seluruh Indonesia, tetapi masih lebih baik dari pada penurunan pangsa kapasitas produksi sebesar 2,4% dari 27,2% menjadi 24,8% di 2015. Meskipun demikian, 47,2% dari pangsa pasar tersebut ada di home market Indocement.

Memusatkan penjualan lebih dekat dengan pabrik berarti mengurangi biaya transportasi dan menjaga margin penjualan yang baik. Oleh karena itu, Indocement memusatkan lebih banyak sumber daya di home market. Hasilnya, Indocement meraih kesuksesan di 2015 dan mampu memertahankan posisinya sebagai salah satu produsen semen terkemuka di Indonesia. Prestasi ini dicapai dalam situasi pasar semen yang mengalami pelemahan akibat tertundanya proyek infrastruktur, masuknya pemain baru di pasar semen dan intervensi pemerintah yang berdampak pada turunnya harga semen.

Mampu Menjaga Marjin EBITDA Sebesar 33,8%
Pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2015 dalam kisaran 5,5%-6,3%. Namun, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan PDB berada pada kisaran 4,6%-4,73% selama tiga triwulan pertama dan ditutup pada angka 4,79% di akhir tahun. Proyeksi nilai Rupiah dalam APBN 2015 adalah Rp11.500-Rp12.500 per Dolar AS. Akan tetapi, Rupiah terus mengalami pelemahan, dan di perdagangkan  dalam kisaran Rp12.800-Rp14.730 pada akhir September 2015. Rupiah kembali menguat pada triwulan ke-4 dan di tutup pada angka Rp13.835 di akhir tahun.

Meskipun permintaan semen mengalami pertumbuhan yang negatif, Indocement tetap mencatat kinerja yang relatif lebih baik dibanding pemain lain dan mampu menjaga marjin EBITDA sebesar 33,8%. Namun laba tahun berjalan Indocement mengalami penurunan 17,7%, yang disebabkan oleh volume dan harga penjualan yang lebih rendah di tengah kondisi kelebihan pasokan 17,5 juta ton pada 2015. Produksi semen turun menjadi 17,2 juta ton, yaitu turun 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Harga penjualan domestik juga turun 4,3% sehingga pendapatan neto menjadi Rp17,8 triliun, 11,0% lebih rendah, dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp20,0 triliun.
Kapitalisasi pasar saham Indocement per 31 Desember 2015 mencapai Rp82,183 miliar, turun 10,7% dari Rp92.031 miliar pada 31 Desember 2015. Hingga akhir 2015,
sejumlah 3.681.231.699 lembar saham Indocement tercatat di Bursa Efek Indonesia. Volume seluruh saham Indocement yang diperdagangkan pada 2015 mencapai 648.860.500 lembar saham. Jumlah pemegang saham Indocement tercatat sebanyak 3.870 pada akhir 2015.

Harga Saham Indocement (INTP) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2015
Pada 2015, saham Indocement dibuka pada harga Rp25.000 dan ditutup pada Rp22.325 per saham, yaitu menurun sebesar 10,7%. Di 2015 IHSG dibuka pada 5.226,95 dan ditutup pada 4.593,01 menurun 12,13%.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan Per Segemen Usaha
•    Pada 2015, pendapatan dari semen mencapai Rp 16.219,9 miliar, turun 11,3% atau sebesar Rp2.072.904 juta dari Rp18.292,8 miliar di 2014.
•    Pada 2015, penjualan RMC menyumbang sebesar 13,5% terhadap total pendapatan (sebelum eliminasi) Perseroan,
     meskipun pendapatan dari RMC menurun sebesar 9,6% atau Rp270.072 juta dari Rp2.818.629 juta di 2014 menjadi Rp2.548.557 juta di 2015.
•    Pendapatan Agregat dan Trass menyumbang sebesar 0,6% terhadap total pendapatan (sebelum eliminasi) Perseroan
     dan mengalami penurunan sebesar 11,4% atau Rp15.418 juta dari Rp135.426 juta di tahun 2014 menjadi Rp120.008 juta di 2015.

Pendapatan Berdasarakan Daerah Penjualan
Pendapatan Perseroan pada 2015 terutama disumbangkan oleh penjualan di Pulau Jawa sebesar 79,4%, diikuti penjualan dari Luar Jawa dan Ekspor
masing-masing sebesar 19,4% dan 1,2%. Hal ini sejalan dengan strategi Perseroan tahun 2015 untuk fokus pada penjualan di home market.

RENCANA STRATEGIS

Indonesia memasuki tahun 2016 dalam gelombang optimisme. Pemerintah berjanji untuk melakukan berbagai pengembangan infrastruktur, menjanjikan harapan besar
bagi komunitas bisnis, khususnya produsen semen. Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) baru-baru ini memuji langkah pemerintah dalam melakukan penawaran awal untuk proyek tahun depan, yang menggambarkan percepatan pengeluaran anggaran pemerintah di 2016.

Hal ini memungkinkan langsung dimulainya proyek di awal tahun tanpa menunggu lamanya proses lelang. Langkah ini akan membantu mengatasi kecenderungan dimana hanya 50,0% anggaran yang dihabiskan dalam sembilan bulan pertama dan mengarah pada penggunaan anggaran secara terburu-buru sebelum akhir tahun. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengharapkan adanya pertumbuhan sebesar 5,0% dalam penjualan semen di Indonesia menjadi 64,5 juta ton pada 2016.

Prediksi ini tergantung pada belanja infrastruktur yang terealisisasi pada triwulan ke-4 2015 dan berlanjut ke 2016. Perseroan yakin akan mencapai peningkatan pada 2016 secara bertahap dan berkelanjutan. Indocement berada pada posisi yang baik di tahun-tahun mendatang, terutama dengan tambahan kapasitas 4,4 juta ton dari Plant 14 yang terletak di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat yang lokasinya sangat dekat dengan home market Semen Tiga Roda. Begitu juga dengan kapasitas saat ini dan masa depan serta didukung oleh kemampuan Direksi dan loyalitas dan komitmen yang ditunjukkan karyawan Indocement, dapat mencapai sasaran finansial dan usaha di 2016.

Perseroan merealisasikan pengeluaran barang modal sebesar Rp2.670.307 juta untuk pembelian aset tetap. Indocement mengambil langkah strategis
untuk meraih kesempatan atas permintaan di masa depan dengan melakukan investasi pada pengeluaran barang modal, antara lain:
• Konversi raw mill/kiln mill electrostatic precipitator ke bag house di Plant 9, Kompleks Pabrik  Palimanan yang mulai beroperasi 14 November 2015.
• Pemasangan flue gas desulfurization di Plant 12, Kompleks Pabrik Tarjun dalam rangka pemenuhan peraturan baru pemerintah tentang standar kualitas
  untuk emisi dari pembangkit listrik termal yang telah dimulai 17 Februari 2014 dan direncanakan selesai akhir triwulan ke-1 2016.
• Penggantian turbin gas LM5000 dengan satu unit Aero Derivative Gas Turbine (ADGT) untuk menyuplai 62MW daya listrik ditambah pasokan dari steam turbine
  yang mengolah exhaust energy sebesar 11 MW ke Kompleks Pabrik Citeureup dengan biaya listrik yang lebih kompetitif. Proyek ini direncanakan selesai
  pada triwulan ke-3 2016.
• Penyelesaian Plant 14, pabrik dengan teknologi terkini dan paling efisien, dengan kapasitas 4,4 juta ton yang akan memberikan penghematan.
  Proyek ini diharapkan selesai pada triwulan ke-2 2016.

Selain itu, Indocement tetap melanjutkan ekspansi bisnis RMC dan agregat untuk mengantisipasi permintaan pasar yang lebih tinggi. Lebih dari setengah total penjualan
nasional semen, RMC dan agregat terkonsentrasi di Jawa Barat, di mana Indocement mengoperasikan dua dari tiga kompleks pabrik semen. Dua pabrik semen terpadu ini memungkinkan Perseroan untuk mencakup area pasar yang besar di Jawa karena Perseroan memiliki sumber daya distribusi dan logistik yang baik.

Perseroan juga, memiliki citra merek kuat yang dapat meningkatkan penjualan, merek Tiga Roda meraih “Top Brand Index” untuk kategori semen dengan nilai indeks tertinggi 50,9% Loyalitas merek dengan mudah memperkuat penjualan Indocement di daerah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta, di mana loyalitas merek Tiga Roda paling kuat. Dengan semua kekuatan ini, Indocement berharap untuk memenuhi tantangan dan peluang yang berkembang di pasar semen.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Private Non Keuangan Listed (PNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
470
Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (A Member firm of Ernst & Young Global Limited)
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
Kustodian
PT Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
semen,laporan tahunan,2015,Indocement,perusahaan

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF