DANA PENSIUN BANK MANDIRI

DAPEN BANK MANDIRI Laporan Tahunan 2015

Memimpin Dengan Strategi Terbaik

Kondisi perekonomian di sepanjang tahun 2015 bagaikan badai yang tak bisa dikalahkan. Namun, dengan strategi yang tepat dan kerjasama tim yang baik, justru badai menjadi sebuah tantangan untuk dapat dilalui. Dana Pensiun Bank Mandiri telah membuktikan hal tersebut, dan mampu melewati tantangan kondisi perekonomian dengan hasil yang optimal.

Merumuskan strategi yang tepat bak mengalahkan setiap bidak dalam permainan catur. Setiap buah catur memiliki karakteristik dan kemampuannya masing-masing. Dengan rumusan yang jitu, seluruh buah catur akan bergerak dalamirama yang sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tema inilah yang mampu menggambarkan kinerja Dana Pensiun Bank Mandiri mengarungi perjalanan di sepanjang tahun 2015. Strategi yang tepat, untuk dapat memimpin dan mencapai tujuan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Strategi Yang Tepat, Dapat Menciptakan Nilai Tambah Secara Berkesinambungan

Tahun 2015 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar keuangan Indonesia. Di tengah kondisi yang tersebut, DpBM mampu merumuskan strategi yang tepat dan membuktikan dirinya untuk dapat terus menciptakan nilai tambah yang berkesinambungan. DpBM mampu membukukan kinerja keuangan yang cukup menjanjikan. Walaupun pendapatan Investasi, hasil usaha dan return on Investment (roI) mengalami penurunan, pencapaian roI DpBM masih jauh di atas rata-rata roI industri dana pensiun secara keseluruhan.

DpBM mampu membukukan kinerja keuangan yang cukup menjanjikan. Aset neto tumbuh 9,72% atau rp458,13 miliar, dari rp4,71 triliun di tahun 2014 menjadi rp5,17 triliun di tahun 2015. pertumbuhan ini bersumber dari Iuran pensiun net sebesar rp137,93 miliar, yaitu selisih antara penerimaan Iuran tahun 2015 sebesar rp497,54 miliar dan pembayaran Manfaat pensiun sebesar rp359,60 miliar, hasil usaha tahun 2015 sebesar rp.353,81 miliar, dan mutasi nilai SpI sebesar negatif rp33,61 miliar.

Kewajiban Diluar Kewajiban Manfaat pensiun

Kewajiban Diluar Kewajiban Manfaat pensiun mengalami kenaikan, antara lain karena adanya kenaikan pencadangan pembayaran Manfaat pensiun peserta yang akan dibayar tahun 2016 sebesar rp11,62 miliar serta kenaikan pencadangan pembayaran pajak Badan tahun 2015 sebesar rp1,24 miliar dan pencadangan pph 21 pensiun di akhir tahun 2015 sebesar rp1,42 miliar.

Neraca

Posisi neraca DpBM di akhir tahun 2015 mencapai rp5,29 triliun, naik rp541,78 miliar atau 11,41% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp4,75 triliun. Kenaikan ini terutama ditopang oleh pencapaian hasil usaha Setelah pajak rp353,81 miliar dan Liabilitas Manfaat pensiun pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 10,72% atau rp491,74 miliar yang disebabkan bertambahnya iuran karena kenaikan gaji melebihi pelaksanaan pembayaran kepada peserta.

Investasi & Bunga Deposito

pendapatan Investasi tahun 2015 turun rp49,08 miliar atau 11,38%, dari rp431,34 miliar menjadi rp382,25 miliar, yang kemudian berimbas pada hasil usaha Setelah pajak yang turun rp54,14 miliar atau 13,27%, dari rp407,94 miliar menjadi rp353,81 miliar. penurunan ini merupakan dampak adanya gejolak pasar serta realisasi kebijakan cut loss terukur yang dilakukan manajemen guna menghindari kerugian yang lebih besar lagi. Kinerja pengelolaan investasi yang berdampak pada hasil usaha DpBM terutama disebabkan pendapatan Bunga Deposito tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar rp51,09 miliar atau 117,44% dibandingkan tahun 2014. hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan nilai investasi pada Deposito Berjangka serta masih cukup tingginya suku bunga yang diberikan oleh perbankan nasional khususnya pada semester I 2015, dan DpBM telah melakukan lock up penempatan dengan jangka waktu 6 (enam) bulan dan setahun dengan suku bunga rata-rata sekitar 10%.

Bunga Obligasi & Deviden Saham

Pendapatan Bunga obligasi tahun 2015 mengalami penurunan sebesar rp1,89 miliar dibandingkan tahun 2014 dan pendapatan Bunga SBn turun sebesar rp22,35 miliar. hal ini disebabkan adanya penurunan kupon obligasi dan penurunan rata-rata portofolio SBn yang cukup signifikan pada tahun 2015. Deviden Saham dan penyertaan Langsung tahun 2015 mengalami kenaikan, sementara Laba pelepasan Sun dan reksadana masing-masing turun 77,26% dan 73,25% dibandingkan tahun 2014 karena penurunan IhSG sebesar negatif 12,13% dan Indeks SBn sebesar negatif 5,05%.

Beban Investasi tahun 2015 mengalami penurunan sebesar rp2,97 miliar atau 31,38% dibandingkan realisasi tahun 2014. hal ini disebabkan oleh menurunnya frekuensi transaksi surat berharga DpBM (beli-jual) selama tahun 2015 serta akibat langsung dari tumbuhnya nilai aset DpBM yang disimpan di Jasa Kustodian. Secara keseluruhan Beban operasional tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar rp2,69 miliar atau 24,46 % dibandingkan tahun 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Beban Tenaga Kerja sebesar rp1,40 miliar atau 22,13% dibanding tahun 2014.

Dengan pencapaian tersebut, return on Investmen (roI) dengan SpI dari DpBM turun dari 18,20% di tahun 2014 menjadi 6,90% di tahun 2015; sementara roI tanpa SpI turun dari 9,95% menjadi 7,57%. namun, pencapaian ini masih jauh di atas rata-rata roI industri dana pensiun secara keseluruhan tahun 2015 sebesar 2,20%.

Pencapaian Realisasi Terhadap Target Anggaran

Sesuai arahan Investasi dan rencana Kerja dan anggaran Dana pensiun (rKaDp) tahun 2015, kinerja keuangan DpBM masih menunjukkan performa yang cukup baik, khususnya terkait situasi perekonomian yang memberikan tekanan yang cukup besar terhadap pasar. aset neto mencapai 101,16% terhadap rKaDp 2015; posisi neraca mencapai 103,16%, Liabilitas Manfaat pensiun 99,26%, pendapatan Investasi 84,01%, hasil usaha 83,19%, roI dengan SpI 70,55%, dan roI tanpa SpI mencapai 82,64% terhadap rKaDp 2015.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aset

Aset neto tumbuh 9,72% atau rp458,13 miliar, dari rp4,71 triliun di tahun 2014 menjadi rp5,17 triliun di tahun 2015.

Beban Investasi

Beban Investasi tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp2,97 miliar atau 31,38% dibandingkan realisasi tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh menurunnya frekuensi transaksi surat berharga DPBM (beli-jual) selama tahun 2015 serta akibat langsung dari tumbuhnya nilai asset DPBM yang disimpan di Kustodian.

Liabilitas

Liabilitas Manfaat Pensiun pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 10,72% atau Rp491,74 miliar yang disebabkan bertambahnya iuran karena kenaikan gaji melebihi pelaksanaan pembayaran kepada Peserta.

Bunga Deposito

Kinerja pengelolaan investasi yang berdampak pada Hasil Usaha DPBM terutama disebabkan pendapatan Bunga Deposito tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp51,09 miliar atau 117,44% dibandingkan tahun 2014.

RENCANA STRATEGIS

Selama tahun 2016, sumber-sumber investasi antara lain berasal dari realisasi penanaman Modal asing (pMa)/penanaman Modal Dalam negeri (pMDn), belanja modal pemerintah, capital expenditure (capex) BuMn, laba ditahan, dan kredit perbankan. Dalam rKaDp yang telah disusun dengan target pencapaian keuangan, DpBM memroyeksikan peningkatan total Beban Investasi mencapai lebih kurang 23,43% dibanding estimasi realisasi tahun 2015. hal ini disebabkan adanya rencana pengalihan dana kelolaan ke beberapa Manajer Investasi yang baru sebagai dampak perubahan arahan Investasi yang baru dari pendiri, dimana investasi saham 100% dikelola oleh Manager Investasi dan 50% investasi SBn dikelola olehManager Investasi.

Apabila dikemudian hari terdapat instrumen (jenis) investasi yang memberikan prospek pendapatan yang baik atau terdapat jenis investasi yang dapat merugikan, maka atas jenis investasi sebagaimana dimaksud diatas dapat dilakukan penambahan atau perubahan. DPBM tidak melakukan investasi pada obyek-obyek investasi yang dilarang sebagaimana ketentuan Peraturan OJK No. 3/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun.

Proyeksi DpBM terhadap kinerja tahun berikutnya telah dituangkan dalam rKaDp dan rencana Investasi Tahunan, dimana target kinerja ini mengacu kepada arahan Investasi dari pendiri sebagai dasar bagi manajemen untuk dapat merumuskan strategi yang tepat. rKaDp dan rencana Investasi Tahunan telah disusun dengan berbagai asumsi, target dan strategi untuk dapat menciptakan nilai tambah bagi kinerja DpBM di tahun 2016.

Rencana investasi DpBM pada rKaDp 2016 dapat dipindahkan kepada strategi investasi yang lebih berfokus kepada instrumen berbasis pendapatan tetap, seperti Deposito Berjangka dan obligasi Korporasi serta Sun, dan dicatat npa/hTM dengan mempertimbangkan pencapaian roI portfolio minimal hingga akhir tahun 2016 sebesar 8,42% dengan sumber dana dari pengurangan alokasi investasi pada Saham Bursa. Apabila kondisi cenderung bullish maka DpBM akan menambah investasi pada saham melalui Manajer Investasi eksternal (KpD) dan atau reksadana secara bertahap dan terukur.

Portfolio investasi DpBM tahun 2016 mengombinasikan Instrumen investasi (diversifikasi) sekaligus menciptakan cushion atau bantalan untuk meredam resiko fluktuasi nilai pasar dengan portfolio investasi penyertaan langsung, DIre KIK, dan rDpT serta Tanah & Bangunan. adapun rencana tambahan investasi penyertaan langsung dialokasikan sebesar lebih kurang rp100 miliar dengan rencana investasi pada sektor properti (building management) untuk perkantoran, ritel/konsumen, jasa keuangan, bisnis hospitality, jasa perdagangan sebesar rp75 miliar. Sedangkan investasi pada DIre KIK, rDpT, repo obligasi dan Sun disesuaikan dengan ketersediaan produk dipasar maupun tingkat imbal hasil yang ditawarkan.

Keterangan:


Tahun
2015
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
Dana Pensiun (Dapen)
Penghargaan
Jumlah Halaman
376
Kantor Akuntan Publik
Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan
Biro Administrasi Efek
N/A
Kustodian
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Agen Pemeringkat
N/A
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
N/A
TDP
N/A
SIUP
N/A
Tags
dana pensiun,laporan tahunan,2015

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF