LIVE MORE, BANK LESS
Sebagai bank yang turut membantu dalam membangun Singapura, DBS selalu percaya bahwa perbankan adalah tentang melakukan hal-hal yang nyata untuk masyarakat. Hal ini berarti mengerti tentang perubahan di dunia yang sangat cepat – beserta semua tantangan dan peluang yang menyertainya – untuk menggunakan rancangan produk, jasa, dan inisiatif Perusahaan. Di masa depan, teknologi dan mobilitas akan mengintegrasikan perbankan dengan kehidupan sehari-hari nasabah Bank DBS secara berkesinambungan. Pada akhirnya menghasilkan perbankan yang sangat cepat dan mudah, memungkinkan manusia untuk melakukan apa yang mereka inginkan –Nikmati hidup.
Dengan menciptakan perbankan yang menghemat waktu dan memberikan kemudahan, nasabah Bank DBS dapat mengurangi kegiatan perbankan mereka. Hal ini menunjukkan tujuan Perusahaan untuk ‘Membuat Perbankan Menyenangkan’, sebagai Bank Asia Teraman dan Terbaik, tidak hanya sebagai bank yang dipercayai oleh nasabah, Perusahaan juga memberikan kebahagiaan kepada para pemangku kepentingan. Hal ini menunjukkan tujuan yang lebih tinggi, menyadari peran Bank DBS dalam memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas maupun di tempat Perusahaan berada.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Total Pendapatan Bunga mencapai Rp 4,84 triliun
Total pendapatan bunga sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 4,84 triliun, tumbuh 18,75% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara beban bunga Bank sebesar Rp 2,63 triliun, naik 36,28% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini, di antaranya karena ada kenaikan pada beban bunga simpanan yang berupa deposito berjangka. Pada tahun 2015, pendapatan bunga bersih Bank meningkat 3,04% atau Rp 65,48 miliar dibandingkan tahun 2014, sehingga menjadi Rp 2,22 triliun pada tahun 2015, karena adanya peningkatan pada marjin suku bunga serta kebijakan manajemen yang menjaga agar marjin suku bunga bersih tetap stabil pada kisaran 4%. Dengan demikian, Bank selalu mengkaji penerapan suku bunga yang diberlakukan, termasuk agar tetap sejalan dengan ketentuan regulator.
Dari sisi beban operasional, telah terjadi kenaikan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset yang bukan aset keuangan sebesar Rp178 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi akibat adanya kenaikan pada kredit bermasalah. Rasio antara biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) hingga berakhirnya tahun 2015 ada di posisi 95,28%.
Dari sisi penyaluran kredit, sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 0,33%, sehingga menjadi Rp 41,17 triliun. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuensi dari upaya Bank mempertahankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, mengingat situasi perekonomian belum stabil. Untuk kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), secara bruto, pada tahun 2015 sebesar 4,16%, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 4,27%.
FINANCIAL HIGHLIGHT
#Catatan redaksi : Data Keuangan Pokok, serta Pembahasan dan Analisis Manajemen atas Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasional PT Bank DBS Indonesia Tbk tahun buku 2015 tidak menampilkan grafik#
Laba Rugi
Pada tahun 2015, pendapatan bunga bersih Bank meningkat 3,04% atau Rp65,48 miliar dibandingkan tahun 2014, menjadi Rp2,22 triliun.
Pendapatan Bunga
Total pendapatan bunga sepanjang tahun 2015 mencapai Rp4,84 triliun, tumbuh 18,75% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian besar berasal dari pendapatan bunga kredit. Sementara beban bunga Bank sebesar Rp2,63 triliun, naik 36,28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Aset
Aset Bank pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp62,82 triliun turun sekitar 4,34% dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai akibat terjadinya penurunan rekening giro pada Bank Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh jumlah simpanan nasabah yang berkurang serta perubahan kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer Rupiah dari 8% menjadi 7,5%.
Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan pada tahun 2015 sebesar Rp41,17 triliun, lebih rendah 0,33% dibandingkan tahun 2014.
Ekuitas
Pada tahun 2015, terdapat peningkatan jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh dari 60.856 lembar saham menjadi 85.099 lembar saham sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari Rp3,04 triliun menjadi Rp4,25 triliun.
RENCANA STRATEGIS
Pengelolaan permodalan
Bank optimis dengan pengembangan aset yang harus dicapai pada tahun 2016. Penyaluran kredit diperkirakan menjadi Rp49,13 triliun pada akhir tahun 2016. Pertumbuhan kredit tersebut diharapkan dapat diperoleh dari pertumbuhan DPK. DPK juga diperkirakan tumbuh menjadi Rp48,08 triliun. Dengan pertumbuhan kredit dan DPK, target LDR Bank berkisar pada 102,19% pada akhir tahun 2016.
Dalam meningkatkan asetnya, Bank akan senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian bank. Pada akhir tahun 2016, NPL diperkirakan akan menurun, dimana NPL gross diperkirakan masing-masing menjadi 3,80% dan NPL net diperkirakan sebesar 1,79%. Laba bersih Bank untuk tahun 2016 diperkirakan lebih baik dari 2015, dimana pendapatan bunga bersih diperkirakan meningkat sebesar 4%. Total pendapatan operasional selain bunga setelah memperhitungkan biaya komisi dan provisi diperkirakan meningkat sebesar 101%.
Strategi yang akan digunakan oleh Bank dalam mencapai target tahun 2016, antara lain melalui pengelolaan permodalan. Hal itu akan dipenuhi melalui pertumbuhan organik, di mana Bank senantiasa berupaya agar pertumbuhan laba dapat menyumbangkan pertumbuhan yang cukup bagi modal untuk menjaga posisi Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) selalu sehat.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id